Page 123 - just duit_Spread
P. 123
formasi atau demokrasi ini, tindakan seperti itu nampaknya halal
saja.
Harus diingat bahwa pernyataan saya di atas amat situasional, ter-
ikat oleh kondisi konkret masyarakat kita. Artinya, pandangan ini
akan saya revisi bila kondisi masyarakat kita berubah. Dan menurut
saya, sebelum proses demokrasi digulirkan terus, perangkat hukum
dan law enforcement harus diberdayakan terlebih dahulu, kemudian
masyarakat dididik tentang apa dan bagaimana seharusnya berde-
mokrasi itu. Apa yang boleh dan patut, serta apa yang tidak boleh
dan melanggar hukum. Beritahu juga apa sanksinya jika ada orang
yang karena kebebasannya telah melanggar kebebasan orang lain,
yakni: dituntut secara hukum, dengan konsekuensi membayar denda
atau masuk bui!
Saya beri contoh kasus nyata tentang apa yang saya maksud: Pada
hari Rabu, 2 Februari 2000 di TV3 New Zealand ditayangkan acara
"Airport" yang menggambarkan aktivitas faktual badara Heathrow
London. Dalam suatu antrean di check-in counter, ada seorang pria
Iran yang karena kesal atau sedang bad-moodberkata, "Shit" kepada
pengantre di belakangnya seorang wanita kulit putih. Wanita itu
berkata kepada pria Iran itu, "You insulted me!" dan kemudian pergi
mencari polisi bandara serta menceritakan kejadian tersebut. Segera
setelah itu polisi bandara itu menghampiri pria Iran yang tetap
sedang mengantre dan berkata, "Saya mendapat laporan bahwa anda
telah menghina wanita ini, boleh lihat paspor anda?" Terlihat di layar
televisi bahwa pria itu sangat kesal dan menendang-nendang
kopernya sambil mengeluarkan perkataan dengan bahasa yang tidak
dimengerti. Polisi itu berkata kepada pria Iran itu, "Jagalah perilaku
anda. Jangan sampai saya pun menuntut anda telah menghina saya!"
Akhirnya pria Iran dan wanita yang menggugatnya berurusan
dengan hukum. Jika kasus itu diteruskan ke pengadilan, pria Iran itu
bisa dikenakan denda atau hukuman penjara maksimal dua tahun,
hanya karena telah berkata, "Shid"
Itulah salah satu contoh implementasi kehidupan dalam negara
dan masyarakat yang demokratis.
107

