Page 129 - just duit_Spread
P. 129

hanya  orang  tua  namun  juga  orang  muda,  bukan  hanya  sekutu
             politik  namun  juga  oposan,  bukan  hanya  yang  seagama  namun
             juga yang  beragama  lain,  bukan  hanya yang  sesuku  namun juga
             dari  suku  lain.  Demikian juga  sebaliknya,  jika  ada yang  bersalah
             dan  perlu  dihukum,  tidak  ada  lagi  diskriminasi  atau  pilih  kasih.
             Kaya atau miskin, kawan atau lawan, jika bersalah harus dihukum,
             dan jika  benar harus  dibela.  Tidak  ada lagi yang  bisa  membeli  ke-
             adilan  dengan  uang  atau  tekanan  kekuasaan.  Itulah  artinya  ber-
             keadilan  sosial,  dan  itulah  salah satu praktek demokrasi;  dan kita,
             Indonesia,  masih  sangat  jauuuuuuuhh  sekali  dari  keadilan  sosial
             semacam itu  (kecuali jalan Keadilan,  memang dekat dengan jalan
             Hayam  Wuruk   dan  Gajah  Mada  di  Jakarta  Kota),  karena  kita
             masih  "memandang  muka  penguasa"  dan  "memandang  uang".


            Saya  curiga  bahwa  peranan  Amerika  terhadap  demokratisasi
         global  sangat  kuat.  Dengan  berbagai  macam  cara—halus  atau  kasar,
         misalnya  dengan  propaganda,  memanfaatkan  PBB  dan  atau  dikaitkan
         dengan  dana pinjaman  dan/atau hibah—Amerika menginginkan    de-
         mokrasi menjadi sistem yang dianut oleh negara-negara yang bisa di-
         pengaruhinya.  Padahal, jika tidak hati-hati  (tergesa-gesa tanpa mem-
         persiapkan  infrastrukturnya)  mengubah  ideologi  lama  (otoriter  atau
         komunisme   misalnya)  menjadi  demokratis,  bisa  berbahaya.  Rakyat
         yang  sudah  lama  hidup  dalam  kekangan  dan  tekanan  bisa  meledak
         liar  dan  brutal  jika  dibiarkan  bebas  tanpa  kendali,  dan  akhirnya  bisa
         menghancurkan   negara  bersangkutan.
            Uni  Soviet  adalah  contoh  yang  paling  dramatis.  Indonesia  juga
         mempunyai    contoh  yang  tidak  kalah  seramnya.  Coba  simak,  sejak
         isu  demokrasi  (yang  diistilahkan  reformasi  total)  digulirkan,  negara
         kita  tidak  berhenti-hentinya  dilanda  dengan  keresahan  sosial  dan
         krisis  (ekonomi,  sosial,  politik)  yang  berkepanjangan.  Demonstrasi,
         orasi  yang  semarak  dengan  kata-kata  hujatan  dan  hasutan  hampir  se-
         tiap  hari  terjadi.  Orang  dengan  mudahnya  membentuk  kelompok-
         kelompok atau organisasi-organisasi (informal, politik ataupun LSM)
         dengan  nama yang  seram  dengan  atribut  berbau  SARA,  yang kapan
         saja  bisa  "ditunggangi"  kelompoknya   untuk  unjuk   rasa  atau



                                        113
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134