Page 130 - just duit_Spread
P. 130

memprotes  siapa saja yang tidak  disukainya,  atau  yang  dipesan  oleh
        orang  tertentu  untuk  melakukan  demo.  Bahkan  pertemuan  massa
        merupakan  event yang  rawan  tindak  anarki.
           Jika  suatu  negara  terus-menerus  diteror  dengan  berbagai  aksi
        unjuk  rasa  dan  pernyataan-pernyataan  politik  yang  mengiriskan  hati,
        bagaimana  ekonomi  bisa  cepat  pulih?  Bagaimana  orang  mau  datang
        ke  Indonesia  dan  berinvestasi?  Bagaimana  masyarakat  bisa  hidup
        tenang,  damai dan beraktivitas? Jika semua orang mengurung diri di
        rumah—dan     dananya  diparkir  di  luar  negeri—karena  takut  isu
        kerusuhan dan/atau penjarahan, bagaimana bisnis bisa berjalan baik?
        Jika  tidak  ada  bisnis,  ekonomi  akan  macet,  karyawan  di-PHK,
        pengangguran   meningkat,  tindak  kriminal  meningkat,  rasa  aman
        hilang. Ujungnya adalah kehancuran negara.
           Para  pemimpin   negara  Cina  mahfum   betul  akan  risiko  itu,
        sehingga sekalipun  ditekan  oleh Amerika  agar lebih  demokratis  dan
        lebih  meningkatkan  HAM,    Cina  bersikeras  untuk  menjalankan
        negaranya  dengan  caranya  sendiri.  Cina  bisa  dan  berani  bertindak
        seperti  itu,  karena  Cina  bangsa  yang  besar  dengan  ekonomi  dan
        militer yang kuat.  Amerika  atau  negara mana pun juga  akan  berpikir
        tigapuluh kali untuk "mengusik naga tidur".  Indonesia pun sebenarnya
        bisa  bertindak  tegas  dan  mandiri  terhadap  tekanan  negara  asing,
        dengan   syarat...  jangan  mengemis  utang!  Jadilah  negara  yang
        berkarakter,  kuat,  dan  punya  keunggulan  kompetitif global.  Dengan
        modal  kekayaan  alam  dan  populasi  penduduk  keempat  terbesar  di
        dunia, kepemimpinan yang benefisial, serta dukungan seluruh rakyat
        Indonesia,  kita  bisa menjadi  negara  hebat!!
           Di  bawah   ini  saya  sampaikan  kutipan  artikel  yang  banyak
         diberitakan  media massa pada tanggal  31  Januari  2000:
















                                       114
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135