Page 91 - Pendidikan Pancasila BG KLS 6
P. 91
Apersepsi
Apersepsi dilakukan guru dengan mengajak peserta didik berdialog tentang
cara memikirkan sesuatu. Misalnya, guru menanyakan alasan peserta didik
takut atau tidak takut ulat. Peserta didik yang takut ulat mungkin hanya dengan
melihat bulunya saja sudah merasa gatal, selain karena anggapan bahwa
bentuk ulat itu mengerikan. Sementara itu, peserta didik yang tidak takut ulat
mungkin memandang ulat sebagai calon kupu-kupu yang lucu.
Contoh lain adalah alasan peserta didik takut atau tidak takut berada
di luar ruangan pada malam yang gelap. Peserta didik yang merasa takut
mungkin akan menjawab bahwa di kegelapan itu ada bayangan menakutkan.
Adapun peserta didik yang tidak takut gelapnya malam mungkin karena selalu
mengingat keadaan tempat-tempat itu ketika terkena sinar matahari yang
menerangi. Inilah cara pikir atau cara pandang yang memberi dampak dalam
menyikapi sesuatu atau menuntun seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
Proses Pembelajaran
Guru menyampaikan pengantar aktivitas dengan melanjutkan dialog dalam
apersepsi. Selanjutnya, guru menyampaikan langkah aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan untuk memahami konsep pandangan hidup. Guru
mengajak peserta didik memulai pembelajaran dengan melakukan eksperimen,
yaitu uji coba melihat suatu objek menggunakan semacam kacamata dengan
lensa yang terbuat dari plastik mika berwarna-warni.
Peserta dibagi dalam kelompok. Setiap anggota dalam kelompok secara
bergantian akan mencoba melihat suatu menggunakan kacamata berlensa
warna-warni dan kacamata pembesar. Hasil pengamatan ditulis dalam kolom-
kolom yang dicontohkan oleh guru di papan tulis.
Guru memimpin proses uji coba dan memastikan semua peserta didik
dalam kelompoknya melakukan uji coba melihat objek benda menggunakan
kacamata berlensa warna-warni. Selanjutnya, guru meminta peserta didik
bekerja sama mengisi kolom-kolom hasil pengamatan sesuai contoh di
papan tulis.
Panduan Khusus Bab 2 Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama 79