Page 167 - kimia_kls10
P. 167
Tabel 8.1 Entalpi pembentukan Standard
No Zat ∆H f (kj/mol)
1 Al (s) 0
2 AlCl 2(s) -704
3 Al 2O 3(s) -1676
4 Ba (s) 0
5 BaCO 3(s) -1219
6 BaCl 2(s) -860,2
7 Ba(OH) 2 -998,22
8 BaSO 4(s) -2465
9 Ca (s) 0
10 CaCO 3(s) -1207
11 CaCl 2(s) -795,8
12 CaO (s) -635,5
13 Ca(OH) 2(s) -986,6
14 Ca 3(PO 4) 2(s) -4119
15 CaSO 3(s) -1156
16 CaSO 4(s) -1433
17 C(s, grafit) 0
18 C(s, diamond) +1,88
19 CCl 4(l) -134
20 CO (g) -110
21 CO 2(g) -394
22 CO 2(aq) -413,8
23 H 2CO 3(aq) -699,65
24 CS 2(g) +117
25 CH 4(g) -74,9
Tabel Entalpi pembentukan standard tersebut mengandung
panas pembentukan standar untuk berbagai macam zat. Tabel
semacam ini sangat berguna agar persamaan (2) dapat digunakan
untuk menghitung panas reaksi standar, ∆ H , untuk berbagai
0
perubahan kimia. Dalam mengerjakan perhitungan ini, kita anggap
0
∆ H untuk setiap unsur pada keadaan murninya paling stabil pada
f
0
suhu 25 C dan 1 atm = 0. Harga panas pembentukan standar untuk
tiap elemen, H∆ 0 f =0.
Hal ini dapat dimengerti, karena tidak aada perubahan bila
kita membentuk bentuk stabil dari unsurnya sendiri. Maka unsur
dipakai sebagai titik rujukan dan untuk sampai pada titik rujukan dari
titik rujukan tidak memerlukan energi. Berikut adalah contoh-contoh
pemakaian H∆ 0 f dalam perhitungan.
155