Page 103 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 103
102
perdagangan orang (trafficking) perempuan dan anak perempuan ke Bali,
khususnya mereka yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat 102 . Di sisi
lain, karena Bali juga merupakan daerah tujuan wisata terkenal bagi turis dari
Jepang maka di Jepang pun muncul permintaan akan penari Bali. Anak-anak
dari kabupaten miskin di Bali seperti Karang Asem dijual oleh agen untuk
memenuhi permintaan layanan seksual dengan anak-anak dengan kedok
sebagai duta kesenian 103 . Realitas ini menunjukkan bahwa secara
kriminologis, khususnya dari sisi viktimologi telah banyak korban kejahatan
perdagangan orang yang secara langsung atau tidak langsung telah terjadi
misi perbudakan terhadap manusia yang secara normatif telah melanggar
norma hukum dan hak asasi manusia. Pelanggaran tersebut merupakan
fakta sosial yang menghendaki adanya upaya untuk merekonstruksi kembali
tatanan sosial yang dilegitimasi dalam ketentuan perundang-undangan
melalui peningkatan kualifikasi kejahatan perdagangan orang sebagai
kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime di Indonesia.
5. Faktor Kriminogen Perdagangan Orang
5.1. Faktor Ekonomi
Dalam kriminologi salah satu objek kajiannya adalah analisis faktor-
faktor kriminogen suatu kejahatan (etiologi criminal). Aspek ini dibutuhkan
dalam penelitian ini karena suatu kejahatan terwujud karena ada faktor
pemicu atau pencetus yang disebut sebagai faktor kriminogen. Dalam kaitan
itu, maka salah satu faktor kriminogen kejahatan perdagangan orang adalah
102 I bid.
103 Ibid.