Page 161 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 161

160







                        sehingga  dalam  kriminalisasi  kejahatan  perdagangan  orang  direkonstruksi


                        dalam  Undang-Undang  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang  (UU  TPPO)

                        mencantumkan  kalimat”.....  pemberian  bayaran  atau  manfaat  walaupun


                        memperoleh  persetujuan  dari  orang  yang  memegang  kendali  atau

                        orang  lain”.    Rekonstruksi  kalimat  dalam  Undang-Undang  Tindak  Pidana


                        Perdagangan  Orang  (UU  TPPO)  tersebut  telah  menunjukkan  suatu

                        kriminalsiasi  yang  menjadikan  perbuatan  perdagangan  orang  bertentangan


                        dengan  nilai-nilai  sosial  yang  meskipun  mendapat  persetujuan  dari  korban

                        atau yang mengendalikan korban meskipun dengan alasan atau motif/tujuan


                        ekonomi  yang  dapat  berkaitan  dengan  pemenuhan  kebutuhan  kehidupan

                        atau dalam himpitan kesengsaraan bagi korban (victtims).

                               Dalam  perspektif  kriminologi,  perbuatan  perdagangan  orang  yang


                        telah nyata-nyata bertentangan dengan nilai-nilai sosial masyarakat dan jika

                        dikaitkan  dengan  objek,  modus,  tujuan/motivasi  pelaku  (trafficer)  dan  atau


                        korban (victim) merupakan perbuatan yang merusak tatanan nilai-nilai sosial

                        yang  menjadi  pegangan  masyarakat.  Bahkan,  dari  realitasnya  berpotensi


                        menghancurkan  tatanan  nilai-nilai  yang  sudah  mapan  dan  dipertahankan

                        oleh warga masyarakat secara berkesinambungan sehingga ketertiban sosial


                        tidak  terganggu  atau  terguncang.  Meningkatnya  eskalasi  kejahatan

                        perdagangan  orang  dalam  masyarakat  akan  berpotensi  meruntuhkan


                        eksistensi  masyarakat  itu  sendiri  dan  mengarah  pada  munculnya  konflik

                        sosial yang berkepanjangan sehingga tujuan hukum yaitu ketertiban (order)

                        dan anomi dan anomali akan terjadi dan akhirnya tujuan hukum tidak akan
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166