Page 163 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 163
162
Dalam kaitannya dengan nilai-nilai sosial, maka dipahami bahwa nilai
sosial yang berpotensi rusak adalah nilai-nilai sosial yang dianut oleh
sebagian besar masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya yang dianut oleh
Suku Bugis dan Suku Makassar. Dipahami bahwa secara teoretis nilai sosial
merupakan suatu sistem yang tumbuh dalam kehidupan sehari hari
masyarakat di Makassar yang umumnya dianut oleh Suku Bugis dan
Makassar, Karena sistem sosial adalah aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu, maka
wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial bagi
masyarakat Bugis-Makassar merupakan aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Tata kelakuan yang memiliki nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat
Bugis-Makassar adalah nilai-nilai sosial yang terkait dengan sistem
kepercayaan, sistem ekonomi, sistem politik dan sistem kekerabatan. Karena
menurut Garna (1994), “sistem sosial adalah suatu perangkat peran sosial
yang berinteraksi atau kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma dan
tujuan yang bersama”, maka dapat dikatakan bahwa sistem sosial yang
berpotensi akan rusak dalam kaitannya dengan kejahatan perdagangan
orang adalah nilai sistem sosial yang terkait dengan kepercayaan, ekonomi
dan kekerabatan.
Potensi hancurnya nilai sosial berupa nilai kepercayaan ada kaitannya
dengan kejahatan perdagangan orang. Bagi masyarakat Bugis-Makassar