Page 168 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 168

167







                        responden).  Dari  data  tersebut  diperoleh  frekuensi  presentase  absolut


                        sebanyak  27,5  %  atau  dari  40  responden  yang  menyatakan  kategori

                        frekuensi  relatif  bahwa  telah  terjadi  peningkatan  kejahatan  perdagangan


                        orang  dan berpotensi menghancurkan budaya sedangkan yang menyatakan

                        kurang  peningkatan  kejahatan  perdagangan  orang  kurang  atau  tidak


                        berpotensi  menghancurkan  tatanan  budaya  masyarakat  (12  s/d  17%.

                        Kuatnya  frekuensi  responden  terhadap  peningkatan  kejahatan  dengan


                        tatanan  budaya  tersebut  sudah  diasumsikan  dari  awal  berdasarkan  pra

                        penelitian dan penelitian-penelitian terdahulu tentang kejahatan dimaksud.


                               Dalam kaitan dengan hasil penelitian tersebut, dapat diyatakan bahwa

                        tatanan nilai-nilai budaya yang berbahaya yang terkait dengan perdagangan

                        orang  adalah  rusak  atau  terguncangnya  tatanan  nilai  sipakatau,  ada


                        tongeng,  dan getteng.  Sipakatau  sebagai nilai budaya  masyarakat  Bugis  –

                        Makassar  mencerminkan  nilai  saling  memperingati  atau  menasehati  dalam


                        hal  kebajikan  atau  kebenaran.  Nilai  ini  mendorong  orang  selalu  jujur  dan

                        bersih  dan  tidak  terlibat  dalam  kejahatan  atau  pelanggaran.  Ada  tongeng


                        berkaitan dengan nilai budaya berkata yang benar terhadap apa saja yang

                        terjadi dan  getteng  adalah  nilai budaya  yang  membentuk  prinsip  konsisten


                        atau  senantiasa  berada  dalam  sikap  yang  benar  di  mana  pun.  Nilai-nilai

                        budaya tersebut jika dilanggar maka budaya tersebut akan punah dan diganti


                        dengan  nilai  budaya  lain  yang  bertentangan  dengan  nilai  budaya  yang

                        diwariskan  kepada  generasi  saat  ini.  Nilai-nilai  budaya  tersebut  menjadi

                        penopang  kehidupan  masyarakat  Bugis-Makassar  sampai  saat  sehingga
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173