Page 65 - OASE03
P. 65
PERSPEKTIF
tidak hanya mengajarkan teori dan juga adaptif akan praktik 5. Menerapkan Pendekatan Diferensiasi
terbaik yang dibutuhkan peserta. Dalam pendekatan diferensiasi, Widyaiswara dapat
7. Counselor competence : mengingat ke depan masalah merancang layanan bimbingan dan konseling
peserta diklat bukan pada kesulitan memahami materi ajar, berdasarkan keadaan konseli, misalkan berdasarkan
tapi lebih terkait masalah psikologis, stres akibat tekanan gaya belajar, bakat dan minat.
keadaan yang makin komplek dan berat. Era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan
Selain keterampilan di atas, Widyaiswara juga dituntut untuk pertumbuhan digital economy, artificial intelligence, big data,
memiliki keterampilan berikut : serta komputerisasi di semua sektor membutuhkan ASN yang
1. Life Long Learning mampu mengikuti perkembangan zaman. Kondisi ini juga
Widyaiswara dituntut belajar tentang kewidyaiswaraan menuntut pola pendidikan dan pelatihan yang dilakukan ASN
seiring berkembangnya jaman dan teknologi, melalui turut berubah sesuai dengan dinamika yang berkembang.
seminar, workshop dan pelatihan sesuai dengan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto
permasalahan dan kebutuhan peserta. mengatakan, perubahan yang sangat cepat di era revolusi
2. Kreatif dan Inovatif industri 4.0 ini merupakan tantangan bagi Widyaiswara.
Widyaiswara menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, Widyaiswara harus mampu beradaptasi dengan melakukan
karena peserta yang kreatif dan inovatif berasal dari inovasi terhadap metode pembelajaran yang diberikan.
pengajar yang kreatif dan inovatif pula. “Era Industri 4.0 ini ditandai dengan pergeseran banyak hal.
3. Mengoptimalkan Teknologi Widyaiswara sebagai pendidik ASN juga harus melakukan up-
Pembelajaran bisa dilakukan secara online, dengan grade kemampuan, khususnya dalam bahan ajar dan metode
memanfaatkan fasilitas internet maupun android. penyampaian materi pembelajaran agar tidak ketinggalan
Widyaiswara bisa melaksanakan cyber teaching. jaman”.
4. Menerapkan Student Centered
Tujuan pembelajaran adalah memandirikan individu Digitalisasi pemerintahan merupakan hal yang tidak mungkin
untuk memandirikan individu peserta dalam mengambil kita hindari. Tuntutan pelayanan publik dan kemudahan
keputusan diarahkan untuk berfikir sendiri atau masyarakat dalam berinteraksi dengan Pemerintah untuk
keputusan. Dalam student centered, Widyaiswara hanya memperoleh layanan yang prima adalah suatu keniscayaan.
bertugas sebagai fasilitator, peserta berperan aktif Cara pikir sebagai aparatur juga harus berubah menyesuaikan
dalam memecahkan masalahnya. perkembangan jaman. Hal ini tidak lain adalah sebagai
OASE
Edisi 03/Januari - Juni/2020 65