Page 68 - BUDIG RANCANGAN PEMBELAJARAN_Neat
P. 68
B. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KEBUTUHAN
Ada beberapa langkah-langkah atau proses yang diberikan para ahli dalam
mengindentifikasi kebutuhan Gentry (1994) memberikan tujuh proses, yaitu: (1) identifikasi
masalah, (2) memvalidasi masalah, (3) menformulasi kebutuhan, (4) merumuskan tujuan
(kompetensi), (5) menyesuaikan tujuan sekarang dengan tujuan yang baru, (6) menvalidasi
tujuan yang telah disesuaikan, dan (7) memprioritaskan tujuan (Muhammad, 2013).
Pertama, mengidentifikasi masalah artinya mengumupulkan data untuk menentukan masalah
atau kesenjangan dalam suatu program atau proyek. Analisis masalah dapat dipahami dari dua
sisi, yakni, keadaan sekarang ini dan keadaan yang diharapkan. Keadaan saat ini (current
situation), mencakup pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan, sikap, dan keterampilan
saat ini. Analisis ini juga seharusnya mengkaji tujuan pembelajaran yang dirancang, keadaan
sekolah, dan hambatan-hambatan internal dan eksternal. Keadaan yang diharapkan mencakup
identifikasi kodisi yang hendak dicapai berdasarkan standar atau kurikulum yang ada.
Kedua, memvalidasi masalah merujuk pada upaya untuk menentukan apakah problem yang
diidentifikasi merupakan masalah yang sebenarnya atau hanyalah suatu gejala. Jika masalah
yang sebenarnya teridentifikasi, maka proses merumuskan kebutuhan dapat dilanjutkan.
Sebaliknya, jika masalah tersebut hanyalah suatu gejala, maka sebaiknya dikaji kembali agar
masalah yang sebenarnya dapat segera ditemukan. Dalam hubungannya dengan realitas yang
ditemukan sebelumnya.
Ketiga, memformulasi kebutuhan berarti menerjemahkan masalah-masalah yang
diidentifikasi ke dalam pernyataan kebutuhan. Untuk memudahkan dalam merumuskan
kebutuhan terlebih dahulu memaparkan masalah yang sebenarnya yang telah diidentifikasi.
Keempat, merumuskan tujuan artinya menerjemahkan kebutuhan dalam pernyataan tujuan.
Pernyataan tujuan menggambarkan ke mana arah perbaikan yang diinginkan termasuk
menentukan informasi dan keterampilan apa yang dibutuhan oleh siswa untuk dapat
menyelesaikan suatu pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari hasil analisis
kebutuhan, daftar tujuan berdasarkan kurikulum, analisis kinerja, pengalaman praktis tentang
tingkat kesulitan belajar siswa, hasil analisis para praktisi, guru atau kepala sekolah, bahkan dari
sumber-sumber lain selama memenuhi persyaratan sebagai suatu pembelajaran baru.
Kelima, menyesuaikan tujuan berarti menggabungkan tujuan baru dengan tujuan
pembelajaran sekarang dalam suatu daftar tunggal, dengan meninggalkan atau mengubah tujuan
yang ada sebelumnya setelah mempertimbangkan kesesuaian antara gaya belajar, pengetahuan
atau karakteristik siswa denga ketersediaan fasilitas yang ada.
Keenam, menvalidasi tujuan yang telah disesuaikan artinya mengesahkan tujuan-tujuan
berdasarkan kesesuaiannya dengan kelompok atau individu yang belajar. Di sini perlu dilakukan
analisis siswa, konteks dan alat agar kesesuaian tujuan dapat diperoleh. Dengan arti tujuan
pembelajaran dapat dirumuskan dengan baik jika diketahui apa yang dapat siswa lakukan untuk
menyelesaikan pembelajarannya dan deskripsi lengkap mengenai: (1) siapa yang belajar, (2)
64