Page 21 - [E-MODUL]
P. 21
16
disesuaikan dengan jenis dan tujuan acara. Wa-dah yang digunakan dapat berupa
tampah atau piring ceper besar bentuk bulat atau lonjong. Kue basah yang dipotong-
potong atau utuh dapat langsung disusun di atas tampah yang telah dialas dan dihias
daun pisang dengan bentuk yang rapi dan menarik. Diakhiri dengan memberikan
hiasan (garnish). Garnish disini harus memenuhi syarat yaitu sederhana, menarik,
dan terbuat dari bahan yang dapat dimakan
seperti buah-buahan yang berasa manis
misalnya buah cherry.
Gambar 15. Contoh penyajian kue basah
Sumber : google.image
2) Kue kering
Karakteristik kue kering yaitu mempunyai tekstur kering dan umumnya dengan
teknik pengolahan digoreng dan dibakar. Dalam penataan dan penyajiannya sedikit
berbeda dengan kue basah, yaitu sebagai berikut: Pada kue kering berbentuk besar
dapat disajikan utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini disesuaikan dengan jenis
dan tujuan acara. Untuk kue yang berbentuk utuh dapat digunakan wadah berupa
tampah. Tampah terlebih dahulu diberi styrofoam dan dibungkus dengan kertas
timah (aluminium foil). Kemudian tampah dihias dengan guntingan kertas roti yang
menarik atau kertas minyak berwarna-warni. Atau dapat juga dengan kertas
dekorasi yang telah jadi dan siap beli. Bila menggunakan piring ceper besar
bermotif atau tidak bermotif, piring cukup dialas dengan kertas roti atau kertas
dekorasi siap beli. Letakkan kue utuh diatasnya, lalu di beri hiasan berupa potongan
daun pandan, daun mint atau buah
cherry.
Gambar 16. Contoh penyajian
kue kering
Sumber : google.image
Cara penyajiannya bermacam-macam antara lain:
• Untuk perorangan disajikan dalam piring ceper kecil/piring kue dan dalam
kotak. Kue untuk perorangan
• Untuk jumlah banyak diletakkan dalam piring ceper besar
• Disajikan dalam satu tampah dengan bermacam-macam kue
[E-MODUL] | KUE INDONESIA |