Page 157 - E-MODUL EFK_Neat
P. 157
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
Itulah acuan kebenaran filsafat yang abstrak-metafisika. Hal ini
pun berlaku bagi fenomena manusia yang pluralistis.
Bagaimanapun manusia itu beraneka ragam yang kesemuanya
memiliki ciri-ciri khas.
3. Metode, kefilsafatan terarah pada pencapaian pengetahuan
esensial atas setiap hal dan pengetahuan eksistensial dari pada
segala sesuatu dalam keterikatan yang utuh (kesatuan).
4. Sistem, kebenaran bersifat dialektis, yakni senantiasa terarah
kepada keterbukaan bagi masuknya ide-ide baru dan
pengetahuan-pengetahuan baru yang semakinmemperjelas
kebenaran.
Louis Alvin Day dalam bukunya yang berjudul “Ethics in
Media Communication”, 2006:78 mengatakan bahwa lawan dari
kebenaran adalah bohong (lying), penipuan (deception), dan
ketidakjujuran (dishonesty). Deception menurutnya adalah pesan
komunikasi yang disengaja agar orang lain mendapatkan
pemahaman yang salah, atau agar mereka meyakini apa yang kita
sendiri tidak yakin akannya”. Deception, dengan demikian
dihasilkan tidak hanya dari ucapan, tapi juga perilaku, gerak tubuh,
hingga sebuah senyum. Bahkan pada kondisi tertentu, menahan
informasi merupakan bagian dari deception.
Bohong (lying) merupakan subkategori dari deception dan
meliputi komunikasi tentang informasi yang salah di mana
komunikator sendiri mengetahui bahwa informasi tersebut adalah
salah. Menurut Day, kategori terakhir banyak dilakukan oleh praktisi
145