Page 55 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 55
Aku mengernyit melihat ulah Papa. Semua orang
yang antre bubur tersenyum-senyum memandangi kami.
Mbah Rusmi tergelak. “Nggih. Keduanya ngganteng
semua! Lanang ya ngganteng, kalau perempuan ya cantik.”
Tangan keriput Mbah Rusmi cekatan membungkus
pesanan Papa. Dalam sekejap, dua porsi bubur berpindah
ke tangan Papa.
“Yuk, pulang. Papa harus segera ke kantor. Ada
kunjungan dari kantor pusat. Papa harus membantu
kepala cabang untuk menyiapkan rapatnya,” Papa
menggandeng tanganku.
Sebenarnya, aku ingin bercerita tentang suara
drumben semalam. Ah, jangan dulu. Papa terburu-buru
dan aku juga harus ke sekolah. Lagipula, itu mungkin hanya
mimpiku saja. Mungkin karena aku terlalu bersemangat
latihan drumben. Mungkin juga karena pengaruh obat
alergiku.
46 Bab 6 Bunyi Tengah Malam 47