Page 91 - ilovepdf_merged (11)
P. 91

Gagasan bahwa pemerintah dilarang campur tangan
                  dalam  urusan  negara  bergeser  ke  dalam  gagasan
                  baru  bahwa  pemerintah  harus  bertanggung  jawab
                  atas kesejahteraan rakyat. Gagasan baru ini disebut
                  sebagai welfare state atau “negara hukum material”,
                  dengan ciri pemerintah diberikan Fries Ermesen atau
                  “Pouvoir  discreationnair”  yaitu  kebebasan  untuk

                  turut serta dalam kehidupan sosial dan keleluasaan
                  untuk terikat pada legislasi parlemen (wakil rakyat).
                      Berdasarkan  pernyataan  di  atas,  sejarah  dan
                  perkembangan demokrasi di Barat  diawali  dengan
                  bentuk  demokrasi  langsung  yang  berakhir  abad
                  pertengahan.  Menjelang  akhir  abad  pertengahan
                  lahirlah Magna Charta, dan dilanjutkan munculnya
                  gerakan       renaissance       dan      reformasi       yang
                  menekankan adanya hak hidup, hak kebebasan, dan
                  hak memiliki. Selanjutnya, pada abad ke-19 muncul
                  gerakan demokrasi konstitusional yang melahirkan
                  demokrasi welfare state.

                     7.  Sejarah  dan  Perkembangan  Demokrasi  di
                  Indonesia
                      Perkembangan           demokrasi        di     Indonesia
                  mengalami  pasang-surut  dari  masa  kemerdekaan
                  sampai  sekarang.  Dalam  perjalanan  bangsa
                  Indonesia,  masalah  pokok  yang  dihadapi  ialah
                  bagaimana  demokrasi  mewujudkan  mereka  dalam
                  berbagai  sisi  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara.
                  Perkembangan demokrasi di Indonesia dilihat dari

                  segi  waktu  terbagi  menjadi  empat  periode,  di
                  antaranya  demokrasi  parlementer  (1945–1959),
                  demokrasi  terpimpin  (1959–1965),  demokrasi
                  Pancasila  (1965–1998),  dan  demokrasi  orde
                  reformasi (1998–sekarang).
                      a. Demokrasi parlementer (1945–1959)
                          Sistem parlementer yang mulai berlaku setelah
                  kemerdekaan kemudian diperkuat dalam UUD 1945
                  dan  1950,  ternyata  tidak  cocok  di  Indonesia.
                  Persatuan  yang  digalang  selama  menghadapi
                  penjajah  tidak  dapat  dibina  menjadi  kekuatan

                                                                              84
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96