Page 92 - ilovepdf_merged (11)
P. 92

konstruktif  setelah  kamerdekaan  tercapai.  Karena
                  lemahnya  benih-benih  demokrasi  sistem  ini.
                  Undang-Undang           Dasar       1950       menetapkan
                  berlakunya  sistem  parlementer  di  mana  badan
                  eksekutif terdiri atas presiden sebagai kepala negara
                  konstitusional  beserta  para  menterinya  yang
                  mempunyai  tanggung  jawab  politik.  Karena

                  fragmentasi partai politik, usia kabinet pada masa ini
                  jarang  dapat  bertahan  cukup  lama.  Koalisi  yang
                  dibangun, dengan sangat gampang pecah. Hal inilah
                  yang  mendorong  Ir.  Soekarno,  sebagai  presiden,
                  mengeluarkan  Dekrit  Presiden  5  Juli  yang
                  menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan
                  demikian, masa demokrasi ini berakhir.
                      b. Demokrasi terpimpin (1959–1965)
                          Ciri-ciri  demokrasi  ini  adalah  dominasi  dari
                  presiden, terbatasnya partai politik, berkembangnya
                  pengaruh  komunis,  dan  meluasnya  peran  TNI
                  sebagai  unsur  sosial  politik.  Banyak  sekali
                  penyimpangan          yang       terjadi      pada      masa
                  pemerintahan  ini,  di  antaranya  pengangkatan  Ir.
                  Soekarno sebagai presiden seumur hidup, yang tidak
                  sesuai dengan UUD 1945. Selain  itu, presiden juga
                  membubarkan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  hasil
                  pemilihan  umum,  padahal  dalam  penjelasan  UUD
                  1945  secara  eksplisit  bahwa  presiden  tidak
                  mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.
                         Menurut  Presiden  Soekarno,  prinsip-prinsip
                  demokrasi terpimpin ialah 1) Tiap-tiap orang wajib

                  untuk  berbakti  kepada  kepentingan  umum,
                  masyarakat, bangsa, dan negara; 2) Tiap-tiap orang
                  berhak  mendapat  penghidupan  yang  layak  dalam
                  masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam pandangan
                  A.  Syai’i  Ma’arif,  demokrasi  terpimpin  sebenarnya
                  ingin  menempatkan  Soekarno  sebagai  ayah  dalam
                  famili  yang  bernama  Indonesia  dengan  kekuasaan
                  terpusat berada di tangannya.
                      c. Demokrasi Pancasila (1965–1998)
                          Landasan  formal  demokrasi  ini  adalah
                  Pancasila,  UUD  1945,  serta  ketetapan  MPRS.

                                                                              85
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97