Page 113 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 113

2.  Pencemaran Tanah
                     Pernahkah  kalian  memperhatikan  apa  yang  ada  di  bawah  kaki  kita  setiap  hari?  Tanah.
               Media yang tampak sederhana ini sebenarnya adalah salah satu penopang utama kehidupan di
               bumi. Tanah bukan sekadar lapisan debu atau pasir yang kita injak, melainkan suatu ekosistem
               hidup yang sangat kompleks. Di dalamnya terdapat organisme mikro, mineral, air, udara, serta
               sisa-sisa  organik  yang  semuanya  berinteraksi  untuk  menciptakan  kesuburan.  Dari  sanalah
               tumbuhan  memperoleh  nutrisi,  yang  kemudian  menjadi  sumber  pangan  bagi  manusia  dan
               hewan. Bisa dibayangkan, tanpa tanah yang sehat, bagaimana nasib pertanian, pangan, bahkan

               kelangsungan hidup manusia? Namun, kenyataan pahitnya adalah tanah saat ini menghadapi
               ancaman serius berupa pencemaran.
                     Pencemaran tanah terjadi ketika zat-zat berbahaya masuk ke dalam tanah dalam jumlah
               yang  melampaui  kemampuan  tanah  untuk  menetralisirnya.  Proses  ini  membuat  tanah
               kehilangan  fungsinya,  baik  sebagai  media  tumbuh  tanaman,  sebagai  penyaring  air,  maupun
               sebagai  habitat  makhluk  hidup  kecil.  Jika  kita  ibaratkan  tanah  sebagai  “rumah  besar”  bagi
               kehidupan, maka pencemaran tanah sama saja dengan merusak fondasi rumah tersebut. Tidak
               heran  jika  banyak  penelitian  menyebutkan  bahwa  pencemaran  tanah  termasuk  salah  satu
               masalah lingkungan yang paling sulit ditangani, karena dampaknya bisa bertahan sangat lama,
               bahkan puluhan hingga ratusan tahun.
                     Hal yang menarik adalah pencemaran tanah tidak selalu tampak dengan mata telanjang.

               Jika sungai tercemar, kita bisa melihat airnya berubah warna atau berbau. Jika udara tercemar,
               kita bisa merasakan sesak atau melihat asap tebal. Tetapi ketika tanah tercemar, kerusakannya
               sering  tersembunyi  di  bawah  permukaan.  Tanaman  mungkin  terlihat  layu,  tetapi  kita  tidak
               langsung tahu bahwa itu akibat racun dalam tanah. Air sumur bisa terasa pahit, namun kita
               tidak  sadar  bahwa  pencemaran  tanahlah  penyebabnya.  Inilah  yang  membuat  pencemaran
               tanah sangat berbahaya: ia diam-diam merusak dari bawah, hingga dampaknya menyebar luas
               ke pertanian, kesehatan manusia, dan keseimbangan ekosistem.
                     Mari  kita  bayangkan  sebuah  kasus  nyata.  Di  beberapa  wilayah  industri,  limbah  pabrik

               yang  mengandung  logam  berat  dibuang  sembarangan  ke  tanah.  Awalnya,  mungkin  tidak
               terlihat ada masalah. Namun, seiring waktu, tanah menjadi keras, tandus, dan tidak bisa lagi
               ditanami. Tanaman yang dipaksa tumbuh di sana menyerap logam beracun seperti timbal dan
               merkuri,  lalu  masuk  ke  dalam  rantai  makanan  ketika  dikonsumsi  oleh  manusia  atau  hewan.
               Akibatnya, bukan hanya tanah yang rusak, tetapi juga kesehatan manusia yang terganggu—dari
               gangguan saraf hingga penyakit kronis. Jadi, pencemaran tanah bukanlah isu kecil yang hanya
               menyangkut petani, melainkan masalah global yang menyangkut kita semua.
                     Selain  logam  berat,  pencemaran  tanah  juga  banyak  disebabkan  oleh  penggunaan
               pestisida dan pupuk kimia berlebihan. Di satu sisi, bahan kimia ini membantu meningkatkan


                                                                                                       105
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118