Page 108 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 108
biaya produksi air bersih meningkat, dan biasanya masyarakat juga ikut menanggung
beban ini. Bayangkan, kita membayar lebih mahal hanya karena air yang seharusnya
bersih telah dirusak oleh pencemaran. Apakah ini adil?
Jika ditarik lebih luas, pencemaran air bisa menghambat pembangunan
berkelanjutan. Negara yang sibuk menangani masalah pencemaran dan kesehatan
masyarakat akan kehilangan kesempatan untuk mengalokasikan anggaran pada hal-hal
lain yang lebih produktif, seperti pendidikan atau infrastruktur. Pada akhirnya,
pencemaran air bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga menjadi penghambat
kemajuan bangsa.
Maka, jelas bahwa dampak pencemaran air tidak berhenti pada kesehatan atau
ekosistem saja. Ia menjalar ke aspek sosial, ekonomi, bahkan politik. Air yang tercemar
menciptakan lingkaran masalah yang saling terkait: kesehatan yang memburuk, konflik
sosial yang meningkat, ekonomi yang melemah, dan pembangunan yang terhambat.
Pertanyaannya, apakah kita rela terus-menerus hidup dalam lingkaran masalah ini,
ataukah kita mau bergerak untuk memutus rantai pencemaran sejak sekarang?
4) Dampak Pencemaran Air terhadap Lingkungan Global
Ketika kita berbicara tentang pencemaran air, sering kali kita hanya
membayangkannya sebagai masalah lokal—misalnya sungai di kota kita yang kotor atau
laut di sekitar pantai yang penuh sampah. Namun, sesungguhnya pencemaran air
memiliki dampak yang jauh lebih luas, bahkan lintas batas negara. Air adalah elemen
yang terus bergerak, mengalir dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengenal batas
administratif. Artinya, ketika satu negara membuang limbah ke sungai atau laut, negara
lain yang berada di hilir juga bisa terkena akibatnya.
Ambil contoh aliran sungai besar seperti Sungai Mekong atau Sungai Citarum.
Limbah yang dibuang di bagian hulu tidak akan berhenti di sana. Ia akan terbawa arus,
melewati berbagai wilayah, hingga akhirnya bermuara ke laut. Begitu sampai di laut,
pencemar ini tidak berhenti bergerak. Arus laut dapat menyebarkannya ribuan
kilometer jauhnya, hingga mencemari perairan negara lain. Jadi, apakah adil jika satu
negara bebas mencemari airnya sendiri, sementara negara lain harus menanggung
dampaknya? Inilah mengapa pencemaran air tidak bisa dipandang sebagai persoalan
lokal, melainkan persoalan global yang membutuhkan kerja sama lintas negara untuk
menanganinya.
Selain masalah lintas batas, pencemaran air juga berkaitan erat dengan isu
perubahan iklim. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa air yang tercemar bisa
menjadi sumber gas rumah kaca. Misalnya, ketika limbah organik dibuang ke sungai
atau danau, mikroorganisme akan menguraikannya dalam kondisi tanpa oksigen. Proses
100

