Page 103 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 103
b. Dampak Pencemaran Air
1) Dampak Pencemaran Air terhadap Kesehatan Manusia
Air adalah kebutuhan pokok manusia. Kita bisa bertahan hidup tanpa makanan
selama beberapa hari, tetapi tanpa air bersih, tubuh akan segera lemah. Pertanyaannya,
apakah air yang kita gunakan sehari-hari benar-benar aman? Ketika air sudah tercemar,
yang pertama kali merasakan akibatnya tentu tubuh manusia. Mari kita telusuri lebih
jauh.
Air yang tercemar sering menjadi sarang berbagai bakteri, virus, dan parasit
berbahaya. Salah satu penyakit yang paling sering muncul adalah diare. Penyakit ini
terlihat sederhana, hanya buang air besar berkali-kali, tetapi tahukah kamu bahwa diare
bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani? Di banyak daerah, diare masih menjadi
penyebab kematian anak-anak karena dehidrasi. Selain diare, ada juga penyakit kolera,
yang ditandai dengan diare parah dan muntah-muntah. Penyakit ini menyebar cepat di
wilayah yang tidak memiliki akses air bersih, sehingga sekali mewabah bisa menginfeksi
ratusan orang. Lalu, ada tifus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit
ini sering terjadi di daerah dengan sanitasi buruk, di mana kotoran manusia bercampur
ke dalam air minum. Belum berhenti di situ, pencemaran air juga menjadi jalur
penyebaran hepatitis A, penyakit yang menyerang hati dan membuat tubuh mudah
lelah, mual, bahkan kulit dan mata menguning. Dan jangan lupa leptospirosis, penyakit
yang ditularkan melalui air yang tercemar urine hewan, terutama tikus. Setelah banjir,
penyakit ini sering meningkat tajam. Jadi, bisa kita lihat bahwa air yang kotor bukan
hanya mengganggu kenyamanan, melainkan benar-benar bisa mengancam nyawa.
Selain penyakit menular, pencemaran air juga bisa menyebabkan keracunan
logam berat. Logam seperti merkuri, timbal, dan kadmium sering ditemukan di sungai
atau danau yang menerima limbah industri. Logam berat ini tidak mudah larut atau
hilang, melainkan menumpuk di dalam tubuh makhluk hidup. Bayangkan seseorang
yang setiap hari makan ikan dari sungai yang tercemar merkuri. Awalnya mungkin tidak
terasa, tetapi seiring waktu, merkuri akan terakumulasi di dalam tubuh dan menyerang
sistem saraf. Akibatnya bisa berupa gangguan penglihatan, tremor, bahkan kerusakan
otak. Kasus seperti ini pernah terjadi di Teluk Minamata, Jepang, di mana ribuan orang
menderita keracunan akibat mengonsumsi ikan yang sudah terkontaminasi merkuri.
Begitu pula dengan timbal, yang berbahaya bagi perkembangan otak anak. Anak-anak
yang terpapar timbal cenderung mengalami kesulitan belajar, gangguan konsentrasi,
dan bahkan penurunan IQ. Kadmium pun tidak kalah berbahaya, karena dapat merusak
ginjal dan tulang. Pertanyaannya, apakah kita rela mengorbankan kesehatan hanya
demi membuang limbah dengan mudah ke sungai?
95

