Page 13 - E-MODUL FLIP BOOK SWEET BREAD
P. 13

b.  Air

                                     Dalam  pembuatan  roti,  cairan  memiliki  banyak  fungsi.  Menurut
                               Putri,  (2017:  28)  fungsi  air  yaitu  sebagai  pengikat,  berhidrasi  dengan
                               bahan  kering.  Jumlah  air  perlu  diatur  agar  adonan  dapat  ditangani

                               dengan baik jangan sampai terlalu lemmbut dan lengket. Adonan sangat
                               menentukan  kualitas  roti.  Perbandingan  air  yang  digunakan  dalam

                               formulaasi  roti  paling baik  adalah  55%  hingga  65%  berdasarkan  berat
                               tepung. Air adalah bahan pembuat roti yang jumlahnya terbanyak kedua

                               setelah  tepung  terigu.  Kemudian,  sebagai  media  untuk  pengendalian
                               suhu  dalam  membuat  adonan  roti,  dan  Pelarut  untuk  bahan  lainnya,

                               membentuk adonan selama proses pencampuran membuat roti, serta air
                               memegang  peranan  untuk  gelatinisasi  pati  (  starch  )  selama  proses

                               baking.
                                     Proses pembuatan roti sebaiknya menggunakan air dingin (air es).

                               Sebab proses pembuatan roti selalu melibatkan ragi roti (yeast). Ragi roti
                               di dalam adonan akan bekerja secara optimal bila suhunya di bawah 30°C

                               (tidak boleh melebihi 30°C saat diaduk). Demikian juga pemakaian mesin
                               (mixer) yang terlalu lama untuk mengaduk roti menimbulkan panas yang

                               akan  meningkatkan  suhu  adonan  sehingga  mengurangi  aktivitas  ragi
                               (yeast). Air es berfungsi untuk menjaga agar suhu adonan sesuai/cocok

                               untuk aktivitas ragi. Bila suhu adonan melebihi 30°C, maka aktivitas ragi
                               akan berkurang sehingga fermentasi roti akan semakin lama. Akibatnya

                               aroma roti menjadi asam, serat roti kasar, mudah keras, dan roti menjadi
                               tidak tahan lama. (Faridah, anni. 2008).
                                     Cara memberikan cairan pada pencampuran tidak bisa dilakukan

                               secara  sekaligus  tetapi  disisakan  10%  untuk  mengantisipasi  selama

                               penyimpanan tepungnya sudah lembab maka tidak akan terserap semua.









                                                     Gambar 2. Air
                                                  Sumber: Detik Health





                                                           13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18