Page 194 - THAGA 2024
P. 194
calon anggota. Gak level. Ah, sungguh terkutuk.
“Udahlah, Mas Gal, saya sudah final dan mau menikmati
hidup serta fokus ke anak saja sekarang. Lelaki sama saja,
lebih baik kita bahas yang seru-seru dan nambah pengetahuan
kayak tadi daripada bahas si brengsek. Oh iya Mas Gal juga
belum jawab pertanyaan saya, loh.” Kali ini giliran Nabila yang
mendesakku.
Aku tersenyum menutup mata seolah-olah sedang malu.
“Begini Nab, aku lihat suamimu baru berbuat satu kesalahan
saja kamu sudah meninggalkan. Nah, sekarang anggap saja
aku ini lelaki yang melakukan banyak kesalahan fatal. Jadi,
kebalik. Bukan aku yang gak mau sama kamu, tapi kamu
yang gak bakal mau sama aku andai kamu tau siapa aku
sebenarnya. Sebetulnya aku juga bisa menjadi orang baru yang
baik di depanmu, tapi bukan tipeku untuk menutupi gelap. Aku
mungkin lelaki terakhir yang akan kamu pilih jika tak ada lagi
lelaki di dunia ini. Bahkan mungkin kamu akan memilih lebih
baik sendiri daripada bersamaku andai tau siapa aku sejatinya.
Dari sini kamu sudah pahamkan kenapa aku masih tetap
sendiri?” Entah kenapa aku jadi terbawa perasaan emosional
saat menjelaskan.
“Ehm .... Apa Mas Gal sudah coba memberi penjelasan
kepada mereka yang coba mendekat?” Mata bulatnya menyipit
seolah sedang menyelidik.
“Sudah aku coba Nab. Nihil. Aku tahu kalo cuman sampah
masyarakat, aku cuman seseorang dengan masa lalu yang
suram, cuman bajingan yang tak berhak mendapatkan
perempuan baik-baik apalagi sebaik dirimu, Nab. Bahkan
tidak di dalam mimpi sekali pun, mungkin inilah salah satu
kejujuran yang pahit, kejujuran yang tak bisa diterima. Siapa
186 THAGA
GALGARA