Page 196 - THAGA 2024
P. 196
jika kita bahas dari sisi keilmuan. Aku pun memuji sikap Nabila
untuk tidak melakukan variasi hubungan yang merugikan.
Misal dalam menyikapi pasangan yang menginginkan anal
atau kita ganti “aktivitas romantis berbahaya”. Menurut Nabila,
dulu saat pecah perawan juga merasakan sakit yang luar biasa,
tapi lama kelamaan dia bisa mendapatkan poinnya. Begitu juga
“aktivitas romantis berbahaya”. Nabila juga mengatakan jika
“aktivitas romantis berbahaya” tidak mempunyai poin, tidak ada
bintang film biru yang mau melakukan adegan tersebut. Alasan
Nabila cukup masuk akal bagiku. Namun, kembali lagi ke diri
masing-masing, melakukan “aktivitas romantis berbahaya”
bukan hanya kemauan satu pihak, tetapi perlu komunikasi dan
persetujuan kedua belah pihak. Kerelaan dan kesadaran pihak
perempuan untuk melakukan “aktivitas romantis berbahaya”
juga penting dan yang utama. Sekedar informasi, dirayu seperti
apa pun kalo perempuan mempunyai dasar yang kuat untuk
tidak melakukan maka hal itu tidak akan terjadi kecuali salah
satu pihak melakukan pemaksaan. Itulah poin yang aku dapat
dari perpisahan Nabila dengan suami, bedanya karena tidak
maunya Nabila melakukan oral.
Aku pun mulai terbuka dengan menceritakan pengalamanku
dan mengajukan beberapa pertanyaan menjebak seperti, “kamu
lebih suka hubungan normal atau mencoba variasi ekstrim?”
Atau bertanya tentang sensasi perselingkuhan one night stand
atau pun eksibisi. Ada secercah harapan jika aku bisa memberi
pengalaman baru dan menuntaskan semua rasa penasaran
Nabila.
Sedangkan Nabila sendiri penasaran dengan semua hal
yang berbau “aktivitas romantis”, tapi keinginan yang paling
tinggi adalah merasakan “aktivitas romantis” dengan ritme
tinggi. Menurut pengakuan Nabila dulu ketika melakukan
188 THAGA
GALGARA