Page 230 - THAGA 2024
P. 230
tomahawk MB7 yang terdiri dari daging tomahawk MB7 dan
sidedish grilled asparagus, baby tomatoes, carrots, paprika
langsung tandas seorang diri. Aku lebih menikmati dia makan
seperti biasanya dengan mengambil menu chicken n cheese
yang rasanya seperti chicken katsu normal tapi disiram saus
keju lumer yang padahal ini masuk menu appetizer.
Nastiti menikmati sepotong demi sepotong daging yang
masih dipotong lebih kecil lagi dengan steak knife Tramontina.
Masih belum kenyang, kami ambil menu uppercut burger yang
tersusun dari buns yang mengapit wagyu caramalized beef
patty dan melted cheese, potatoes wedges juga turut menjadi
sidedishnya.
Seperti biasa selalu ada momen suap menyuap pada
menu-menunya. Sampai di sini kami berhenti sejenak untuk
menikmati kelezatan hidangan malam ini.
Si Dasim pasti bahagia melihat kami yang tak juga kenyang.
“Sebenernya kenapa lagi balik ke Surabaya? Ada yang
kamu cintai tapi dia berat nerima kamu? Aku tebak soal statusmu
yang belum nikah tapi sudah gak segel?”
“Itulah, Gal. Hatiku masih terpaut di dia tapi dia sepertinya
menjauh.”
“Sudah kamu tunjukkan kekayaanmu? Jabatanmu? Kalo
kamu tunjukkan siapa kamu sebenernya, aku kira dia bakal
berfikir ulang, kok. Pasti dia mau nerima kamu.”
“Belum, Gal. Katamu gak boleh nunjukin dua itu? Nanti dia
gak tulus, kan? Atau nanti ujung-ujungnya cuman buat numpang
hidup kayak dulu, Gal. Ogah gitu lagi, ah.”
“Bukan dua tapi tiga hal. Pertama kekayaanmu. Kedua
jabatanmu. Terakhir itu.”
“Itulah, Gal. Aku masih belum nemu sosok yang bisa
gantikan kamu. Hampir semua cuman modus, Gal. Dan pada
222 THAGA
GALGARA