Page 232 - THAGA 2024
P. 232

“Aku  tetep  setia  sama  seleraku. Ada  kenangan  yang  tak
           tergantikan dalam secangkir teh dan susu. Kamu pasti tau itu
           apa. Oh iya aku lihat tumben kamu gak berpetualang dengan
           menu baru?”
               “Malam ini mau play safe saja Gal. You know me so well, ya,
           Gal. Entah kenapa aku mau berpetualangan dengan hal yang
           lain selain makanan, tapi apa, ya? Oiya aku inget, kamu masih
           punya hutang ke aku loh, Gal. Kapan mau dilakuin? Bakalan
           aku tagih terus.” Tangannya mengetuk meja. “ When?”
               “Listen. I hope you can find it in your heart to forgive me coz
           i really forget it. Remember me please?”
               “Bromo, Gal. Kapan mau anterin aku ke sana? Aku sudah
           persiapkan semua, loh.”
               “Ke sana yang bagus itu bulan Juli atau Agustus Nas. Disaat
           bunga mulai mekar.”
               “Itu masih lama, Gal. Gak bisa apa berangkat dalam waktu
           dekat? Aku luang, loh.”
               “Yaudah malam ini kita berangkat,” ajakku seraya menyugar
           rambut. “Tapi kita motoran.”
               “Petualangan, nih? Motor trail? Aku mau foto pake motor
           trail di Bromo nanti.”
               “Enggak. Motor trailku udah aku jual beserta hobiku. Kita
           naik motor bebek.”
               “Tapi  kita  berangkat  jam  berapa?  Sekarang  sudah  jam
           sembilan, loh, Gal?”
               “Jam dua belas kita berangkat. Jadi kita bisa ngejar sunrise
           di Pananjakan.”
               “Oke, aku percayakan kamu deh kalo soal itu. Kamu lebih
           paham. Kalo gitu apa gak sebaiknya kita balik kamar istirahat?
           Biar  aku  bayar  billnya.  Untung  kita  gak  minum.”  Dia  pun



          224 THAGA
                  GALGARA
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237