Page 228 - THAGA 2024
P. 228
Aku pun berjalan beriringan dengannya. Kali ini dia
mengenakan outfit serba hitam yang tampak anggun. Mulai dari
pashmina yang membalut kepalanya. Necklace dan long dress
menyelubungi tubuh yang dililit belt. Boots putih yang membuat
outfitnya tampak makin manis. Dan saat didekatnya aroma
parfum tipe gourmand tapi masih ada fresh floralnya membuat
hidungku betah mengendusnya.
“Pake parfum apa, kok, bikin aku laper sama teringat
seseorang yang aku kenal?”
“Caroline Herrera two one two sexy eau de parfum, Gal.
Gak bikin enek, kan?”
“Seleramu gak pernah aku ragukan, Nas. Pantesan kayak
kenal aromanya.”
Wajahnya tersipu, “Rindu gombalanmu, Gal. Udah lama
gak konsumsi vitamin G.”
Jenak kemudian kami pun sampai di Uppercut Steakhouse
di lantai 2. Konsep fine dining yang artinya restoran tersebut
menyajikan makanan lengkap mulai dari appetizer, main course
hingga dessert. Memasuki ruangannya, kami senang dengan
ambience romantis yang langsung tergambar dibenak kami
betapa cozy tempat ini.
Sapaan pramusaji yang ramah menyambut, lalu mengantar
kami ke meja kapasitas berdua. Meja marmer square warna
awan mendung corak abu-abu menyapa kami. Liukan lampu
model lilin terpendar lembut di atas meja kami. Water goblet dan
wine glass menambah kesan elegan. Jangan lupakan cutleries
dari bahan metal berkualitas yang kompak berjajar rapi di atas
napkin warna hijau teal. Kesemuanya berpadu memberi kesan
chic, monochromatic dan brasserie seperti gambaran awal
benak kami.
220 THAGA
GALGARA