Page 227 - THAGA 2024
P. 227
back gini sama kamu, emang paling seru, kayak di drakor, Gal.
Sweet,” ungkapnya manja. Langkahku cukup tertatih dibuatnya.
Dulu gak seberat ini, mungkin karena aku tak lagi terbiasa atau
sepertinya berat badannya yang bertambah.
Setelah sampai di dalam kamar mandi, aku segera menuju
ke arah closet untuk mendudukkan dia yang aku tau akan
buang air kecil. Aku pun segera menuju bathtub kosong, lalu
menuangkan sabun dan sampo bawaan hotel di dekat aliran
air. Setelah itu, jemariku menekan tombol kran air panas dingin
bersamaan dengan kekuatan aliran penuh. Begitulah caraku
membuat busa pada bathtub tanpa menggunakan bathboom.
Aku dan Nastiti pun sama-sama saling bergantian mencuci
muka dan menggosok gigi pada wastafel seraya menunggu air
pada bathtub tiga per empat penuh. Setelah membersihkan
wajah dan gigi, dia segera mencelupkan jemarinya pada bathub
untuk menyesuaikan tingkat kehangatan air. Bathrobe yang
dikenakannya meluncur mulus ke bawah. Lalu melemparkannya
padaku. Segera aku gantungkan pada hanger dan aku pun
memilih shower untuk membersihkan diri alih-alih bergabung
dengannya.
Si A’war kembali guling-guling dibuat olehku. Kenapa bisa?
Udah tinggal duh kah.
Setelah membersihkan diri aku menuju pantry untuk
membuat secangkir teh celup Dilmah hangat yang sedikit manis
kesukaan kami. Dua sendok krimer aku tambahkan menjadi teh
tarik ala-ala favorit kami.
“Makasih, ya, Gal masih inget kesukaan aku. Pasti ini
enak kayak biasanya,” katanya sembari duduk di sebelahku.
Setelah menyelesaikan kegiatan dandan khas perempuan, dia
mengajakku menuju steakhouse lantai 2.
THAGA 219
GALGARA