Page 243 - THAGA 2024
P. 243

“Ayut  itu  begituan.” Aku  menatap  matanya  lekat.  “Lanjut,
              ya. Jadi kamu harus kenali tanda-tandanya kalo mereka mau
              ngajak kamu jadi sugar baby mereka. Biasanya mereka bakal
              pancing kamu dengan iming-iming bayarin jajan, beliin hape buat
              komunikasi  khusus  berdua,  belikan  mobil  sampai  puncaknya
              disewakan atau dibelikan apartemen.” Aku menghela nafas dan
              menatapnya tajam artinya ini gak main-main.
                  “Wah,  serius,  Mas  Gal?  Boleh,  lah,  kalo  begitu.”  Chen
              menyunggingkan seulas senyum.
                  “Iyah. Makanya kali ini berikan yang terbaik, ya, buat Pak
              Jun.  Dia  suka  Panlok  sepertimu.  Udah  enakan,  kan?  Siap?”
              tanyaku kala kendaraan meniti parkiran hotel. “Kita turun sini.”
                  “Ayok, Mas Gal. Namanya tadi siapa? Pak Junaedi, kan?”
              sahutnya sembari mencanting tas.
                  Aku  pun  membawa  dua  paper  bag  isi  bungkusan  nasi
              bebek cabang Purnama. Kami bergegas ke lantai 12 kamar 20
              untuk melakukan serah terima.
                  “Malam, Pak Jun. Ini Jasmine Chen,” tunjukku pada Chen
              yang  langsung  menjura.  “Dan  ini  pesanan  nasinya,”  sapaku
              kala seorang lelaki paruh baya membuka pintu kamar nomer
              1220.
                  “Ah,  Mas  Gal.  Terimakasih,  ya,”  sambutnya  sambil
              mengulurkan  tangan  kepadaku  dan  Jasmine.  “Udah  diambil
              nasi yang buat Mas Gal? Ini saya bawa masuk langsung, ya.
              Gantinya aku tf ke rekening Mas Gal, ya. Yang biasanya, kan?”
                  “Iya, Pak Jun. Yasudah pak saya pamit dulu. Nitip Jasmine.
              Selamat  istirahat”  pamitku  menganggukkan  kepala.  “Chen
              berkabar, ya,” ujarku melepas gadis bersuara merdu.
                  Biar saja kali ini si A’war mendapat pekerjaannya.
                  Setelah punggung mereka tak terlihat. Aku segera menuju



                                                              THAGA      235
                                                                GALGARA
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248