Page 246 - THAGA 2024
P. 246

SEMBILAN











           Surabaya, 2022

               DERAP  LANGKAH  kakiku  bergegas  menuju  pintu  kamar
           1213. Tak sabar rasanya memenuhi panggilan rasa yang lama
           tak  lagi  aku  rasakan.  Memberikan  makanan  kesukaan  orang
           yang  pernah  singgah  memenuhi  luasnya  relung  hati  dan
           mengisi sunyinya belantara jiwa.
               “Ah, aku rindu memberi suapan-suapan itu.” Hatiku merindu
           berbunga rasanya.
               Bunga.  Ya  mendadak  aku  menghirup  bau  bunga  yang
           aku  kenal  betul.  Bunga  yang  biasanya  akan  diikuti  dengan
           kedatangan sesosok bayangan. Bunga melati.
               “Gal.”  Runguku  mendengar  suara  tanpa  tau  di  mana
           keberadaan  sosok  yang  memanggil  namaku.  Netraku
           mengedar ke sekeliling lorong tapi tetap tak kutemui seorang
           pun. Suasana sepi, tetapi membuat bulu kudukku meremang.
           Tengkukku merasakan dersik lembut angin yang berhembus.
               Jantungku mencelos dibuatnya. Masih dengan sandangan
           berbalut kebaya hijau neon potongan loose dengan selendang


          238 THAGA
                  GALGARA
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251