Page 25 - THAGA 2024
P. 25
“Tiga bulan, tapi Rina udah ngerasa deket banget, Kak.
Perhatian banget,” jawabnya dengan nada menekan.
“Suka?”
“Udah lebih kayaknya, Kak.”
“Meski belum pernah bertemu?”
“Itulah, Kak. Rina bingung. Kenapa bisa sayang segitunya
padahal belum pernah ketemu. Sosoknya dewasa banget.”
Sampai di sini aku terdiam, sembari menahan geli karena
teringat perkataan Will Smith—seorang aktor Hollywood dalam
film apa lupa. “Semua orang bisa menyapu hati wanita yang
diinginkan, yang dibutuhkan hanya sapu yang tepat”. Aku
menunduk menahan tawa.
Namun, jika aku meraba lebih jauh, Rina mungkin
saja mengalami kekosongan pada salah satu pemenuhan
kebutuhan emosinya. Sehingga, saat ada yang sanggup
mengisi kekosongan itu, maka jadilah.
“Ih .... Kak Gal malah senyum sendiri.”
Aku kembali menahan tawa, “Sorry Rin, geli saya.”
“Kenapaaa?” Suaranya ditekan panjang, “Rina oon, ya,
Kak?” Dia meremas bahu kiriku.
Sentuhan fisik, salah satu tanda seseorang menunjukkan
kedekatan.
Aku menatapnya. Duh. Suara dan mimiknya saat merajuk.
Lelaki mana yang tak ingin melindungi. Begitu dahsyat memang
godaan aurat makhluk Tuhan paling menggoda.
“Enggak, Rin. Kamu baik, kok.”
“Tapi oon, ya?”
“Enggak ....”
“Tadi ketawa.”
“Saya inget sesuatu saja,” kilahku sambil menutup wajah
dengan kedua telapak tangan.
THAGA 17
GALGARA