Page 259 - THAGA 2024
P. 259

Setelah menyelesaikan semua perintilan motor di parkiran.
              “ Aku melihat helm hanya satu. Ah, stafku pasti lupa gak naruh
              helm satu lagi. Atau helm sudah ada tapi hilang diambil orang.
              Percuma kalo helm hilang di sini diadukan ke penjaga parkir.
              Alasannya pasti, wah tadikenapa gak dititipkan penitipan helm
              saja, Mas,” pikirku.
                  “Ini kalo aku ambil helm orang aman, sih, gak banyak
              orang jadi resiko kena masa gak ada. Sikat sajalah. Pilih paling
              dekat motor.”  Pikiran  gelapku  menguasai.  Bukan  si  A’war
              atau si Dasim atau si Tibbir. Ini murni hawa nafsu gelap yang
              menguasai. Kang catet dosa siap-siap menggoreskan tintanya.
                  Beres,  helm  sudah  di  tangan.  Segera  kupacu  motor  ke
              dalam terminal. Aku parkir kembali motor dekat parkiran mobil.
              Aku berjalan menuju Nastiti, di mobil gak ada. Sosoknya duduk
              di  ruang  tunggu  dekat  kedai  nasi  Padang.  Fokus  menatap
              gawai, dia tak menyadari di belakang ada dua lelaki paruh baya
              yang sedang mengintai.
                  Aku segera berjalan ke arah belakang Nastiti, tetapi seolah
              tak mengenalnya. Perlahan runguku mencuri dengar percakapan
              dua lelaki di sampingku. Satu mengenakan kaos hitam dibalut
              jaket  merah  dengan  masker  dan  satunya  mengenakan  kaos
              putih jaket hitam dengan topi cokelat.
                  “Gendarsok  kayaknya  anak  orarsang  kayarsa.  Kitarsa
              ikuarsti  saja  nanti  dia  kemanarsa.  Tapi  tarsasnya  bisa  kita
              kerjarsakan dulu.” Lelaki dengan topi cokelat berkata kepada
              lelaki bermasker. Dan lelaki bermasker segera mengeluarkan
              silet.
                  Aku  yang  memahami  percakapan  mereka  segera  saja
              berjalan ke arah Nastiti. “Ayo Nas kita berangkat!” Tanganku
              menggenggam  lalu  menarik  tangannya  cepat.  Tasnya  juga
              segera aku rengkuh.

                                                              THAGA      251
                                                                GALGARA
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264