Page 308 - THAGA 2024
P. 308
jam waktu tempuh yang kami butuhkan? Katakan sekali lagi!
Simpan jawabanmu setelah melewati lampu merah.
Sesampai di lampu merah pertigaan Mojosari sebelum
makam Pecinan, kami berdua diserang rasa kantuk. Beberapa
motor dan mobil turut berhenti bersama kami. Jenak kemudian
aku berteriak sekencang-kencangnya yang membuat Nastiti
kaget lalu menepuk-nepuk pundakku. Beberapa pasang mata
turut tertawa melihat tingkah kami.
Setelah melewati lampu merah, kamu tadi yang menjawab
kami sampai Pacet tidak sampai 2 jam, ya kamu benar. Selamat
kalian mendapatkan ucapan selamat dan kebanggan telah
menjawab dengan benar.
Kami telah tiba di bundaran Pacet. Kami memutari dulu
bunderannya yang masih ramai penjajah dan pembeli sate
jamur tapi Nastiti enggan turun di sini. Segera saja kami menuju
pasar Pacet. Sesampai di pasar Pacet, kios-kios pedagang
kebanyakan sudah tutup. Tinggal kios pedagang makanan
yang masih buka. Beberapa anak muda seumuran kami turut
nongkrong menikmati segelas susu hangat. Kontras dengan
hawa dingin yang menusuk kulit kami. Angin berhembus
lumayan kencang dan terkadang membawa saputan kabut
turut terhirup nafas kami yang terasa segar.
Aku dan Nastiti pun memilih duduk di bangku kosong pojok
dekat parkiran. Meski lebih dingin tak ada masalah karena
sensasi anginnya lebih terasa. Perhatian para pemuda hampir
semua tertuju pada gadis cantik yang aku bawa. Memang
secantik itu dia, dan sebagai lelaki jelas ada rasa bangga
karena bisa berdampingan dengannya. Pasti mereka semua iri
dan minta dibuka apa resepnya untuk bisa mendapatkan gadis
yang saat in iwajahnya lebih cerah dari rembulan di atas sana.
300 THAGA
GALGARA