Page 314 - THAGA 2024
P. 314
DUA BELAS
Surabaya, 2022
REMBULAN SEPARUH dan bintang gemintang tertutup
gumpalan awan mendung pegunungan. Dingin mulai terasa
lebih menusuk kulit. Embusan angin membawa kabut tipis
terasa masuk hingga ke tulang. Tak terasa sudah 2 jam kami
nongkrong di sini. Sayup-sayup terdengar suara bacaan tarhim
yang merupakan selawat berisi pujian terhadap Rasul Allah
Muhammad menandakan akan datangnya waktu subuh.
Perlahan pelanggan mulai meninggalkan kedai. Aku pun
mengajak Nastiti untuk segera beranjak kembali. Sebelum
matahari pagi muncul menyengat kulitku.
“Kita pulang ke rumah, ya, Nas?” tanyaku mengajak untuk
tinggal di rumah Ayah Ibu.
“Gal, kayaknya anterin aku ke hotel saja. Hari ini aku mau
balik buat ngelanjutin lamaran,” katanya dengan nada cepat
tegas meyakinkanku.
Aku cukup terkejut dibuatnya. “Kamu mau lanjutin?” tanyaku
dengan nada tinggi.
306 THAGA
GALGARA