Page 316 - THAGA 2024
P. 316
“Emang lamarannya di mana, Nas?” tanyaku yang masih
setengah sadar.
“Malang. Nanti aku shareloc alamatnya buat jaga-jaga,”
ujarnya berlalu.
“Eh, tunggu. Naik apa? Aku anter saja. Malah kenapa-napa
nanti.”
“Gak usah, aku naik kereta cepat, kok, Gal. Aman. Nanti
dijemput di stasiun Malang Kota Baru. Oh iya hampir lupa, itu
kontak kendaraanku. Bawa ke rumah Ibu, ya. Sekalian cek out
hari ini. Jangan lupa barang-barang dan koperku.”
“Ah kerjaan lagi. Mana harus masukin barang-barangnya
ke koper,” bersitku. Tidur dulu ajalah. Ngantuk.”
Tak terasa waktu berlalu. Ada perasaan gak enak yang
mengganjal di pikiranku. Entah apa. Yang pasti feelingku
merasakan ada sesuatu. Perutku terasa melilit kala menatap jam
di layar gawai. Pukul 9 kurang 15 menit. Aku segera menekan
tombol telepon untuk menerima sarapan di kamar saja.
Sembari menunggu sarapan datang. Aku berkordinasi
dengan dua orang stafku untuk mengambil kendaraan di
parkiran terminal dan hotel JW Marriott. Tentu mereka ke hotel
dulu untuk mengambil kendaraan di hotel dan kunci kendaraan
yang ada di terminal. Semua bawa saja ke rumah Ibu, biar aku
nanti motoran saja, pesanku pada mereka. Beruntung mereka
belum berangkat ke kantor yayasan kami.
Semua berjalan dengan lancar. Sampai akhirnya aku
merasakan kantuk yang kembali menyergap. “Sepertinya
omelet dan french fries yang aku makan terlalu banyak.
Sudahlah tidur saja, masih ada waktu,” batinku. Sebelum itu
aku memberi pesan ke resepsionis untuk meneleponku pada
jam cek out. Tak terasa waktu bergerak hanya seperti kerjapan
mata, dering telepon di kamar 1213 membangunkanku. Suara
308 THAGA
GALGARA