Page 319 - THAGA 2024
P. 319

“Dia jahat banget, Gal. Aku udah batalin, lalu dia bilang gak
              papa tapi mau ajak aku dulu untuk terakhir kalinya ke rumah
              kerabatnya di daerah sini. Kayaknya dia sakit ati, Gal, padahal
              semua biaya aku yang tanggung dan aku ganti semua biaya
              yang perlu. Dia ajak aku motoran masuk ke dalam hutan sana,”
              ceritanya sembari menjeda napas. “Terus dia bilang motornya
              mogok. Akhirnya aku lanjutin perjalanan sama dia dengan jalan
              kaki. Sekitar tiga puluh menit jalan kaki, capek-capek tiba-tiba
              ada dua orang yang ngaku petugas hutan. Mereka nuduh aku
              dan dia ngelakuin hal mesum. Dia dipukulin, terus aku diancam.
              Disuruh  telanjang  sama  mereka  soalnya  kata  mereka  aku
              sudah  ngelakuin  pelanggara.”  Kisahnya  kembali  terjeda  kala
              bening bulir matanya tak lagi mampu ditahan.
                  “Terus mereka nyuruh dia ngelakuin itu ke aku, Gal. Lalu
              dua  orang  tadi  ngerekam. Abis  itu  aku  diancam  lagi  disuruh
              ngelayani  mereka  berdua.  Mereka  ngelakuin  penyatuan  dari
              segala sisi Gal, sakit semua badanku. Abis itu dia dibawa sama
              mereka gak tau ke mana. Aku ditinggal. Uangku diambil.” Nastiti
              kembali menjeda kisahnya, seolah hatinya disengat nyeri.
                  “Aku yakin mereka komplotan, Gal. Soalnya dia pas pergi
              sama dua orang itu ngacungin jari tengahnya ke aku. Dia bener-
              bener brengsek, Gal,” jelasnya. “Dasar lelaki bajingan,” jeritnya
              jerih sambil memukul-mukul lenganku yang tak bersalah.
                  Reflek tanganku mendekapnya agar tenang dari tantrum.
              “Sialan, siapa yang ngelakuin siapa juga yang kena getahnya ,”
              rutukku dalam hati.
                  Tanganku  menghapus  lelehan  air  mata  di  semu  merah
              pipinya. “Iyah. Ini sudah terjadi. Sekarang yang penting kamunya
              selamat. Kita pulang saja, ya, ngalah, gak perlu diperpanjang,”
              ujarku  coba  menenangkannya.  “Soalnya  kalo  kita  bawa  ke



                                                              THAGA      311
                                                                GALGARA
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324