Page 350 - THAGA 2024
P. 350
Aku hanya diam tak merespon. Menurut pengalamanku itu
lah kenapa perempuan kalo ngambek cerewet marah-marah.
Kalo ada beban itu kalibrasinya harus bercerita, karena semua
ovt masalah dan lain-lain cuman berputar-putar di kepalanya.
Mereka sendiri bahkan gak tau akar masalahnya di mana, dan
mereka cuman butuh ngurain itu dengan cara keluarin semua.
Ya dengan bercerita begini, akhirnya mereka paham sendiri,
sadar sendiri bahkan tau sendiri solusinya. Makanya ustad-
ustad sering bilang kalo pasangan marah itu dengerin aja. Dia
cuman mau didengar. Masalah nanganinnya itu sebenarnya dia
bisa sendiri.
Aku mengirimkan sebuah video tentang era dari Alvi
Syahrin ke WhatsApp milik Arum. “Mungkin kamu bisa liat itu.
Menurutmu kamu sekarang berada di era apa?”
Di video itu katanya hidup itu terdiri dari berbagai era. Ada
happy era yang semua serba baik-baik saja, seperti pagi yang
indah, teman belum berubah, hati masih terjaga. Lalu masuk
flop era, di mana semua mulai runtuh, putusnya pertemanan,
mimpi yang tak tercapai. Lalu the lonely era, ketika kamu bener-
bener sendiri di jurang paling dalam. Lalu villain era, ketika kamu
jadi lebih tertutup, dingin sama orang, skeptis sama apapun.
Lalu depression era yang ketika kamu mau ngapa-ngapain
jadi terasa berat banget. Tapi ketika kamu mau bertahan,
mau ngasih dirimu kesempatan, dan harapan-harapan baru,
mencoba langkah-langkah kecil meski berat melangkah, terus
berjalan, berjalan dan berjalan hingga sampai di the comeback
era. Era ketika di mana kamu lebih kuat, lebih menerima, lebih
tenang. Mungkin dalam perjalanannya era-era sebelumnya
akan terulang, tapi kamu tau caranya comeback lagi. Lebih kuat
dari sebelumnya.
342 THAGA
GALGARA