Page 378 - THAGA 2024
P. 378
bisa kita hindari, tapi hanya bisa dijalani.” Seolah kegelisahanku
tertumpah saat ini pada Arum.
“Iya, Mas aku bisa pahami kekhawatiranmu.” Tangannya
menggenggam tanganku. “Kita gak akan pernah tau secara
gamblang apa yang akan terjadi pada hidup kita. Meski kita bisa
mencari tau apa yang akan terjadi di kemudian hari. Semua
sudah digariskan sebagai sebuah perjalanan hidup. Sehingga
kita gak akan bisa membuka tabir rahasia hidup seseorang
begitu saja. Kita tetap harus menempuh perjalanan dan lika-
liku kehidupan yang tergaris itu. Tapi terkadang alam memberi
sebuah peringatan agar kita waspada di setiap langkah dalam
menjalankan peran di dunia yang sudah diatur skenarionya. Dan
yang bisa merubah semua itu adalah diri kita sendiri, Mas. Baik
atau buruk nasib kita itu hanya kita sendiri yang bisa memilih,
menentukan maupun mengubahnya, bukan orang lain. Semua
ini seperti siloka yang harus dipecahkan.”
“Oleh sebab itu, aku menebus masa depanku dengan
mencarikan kehidupan dan mengumandangkan azan dan
ikamah pada bayi-bayi yang dilahirkan dari rahim para
perempuan yang mengalami KTD di yayasanku. Dan di sana
aku gak pernah mau dibayar. Aku akan berusaha mencarikan
kehidupan semampuku, semoga semua yang aku lakukan
dapat menjadi penebus dosa-dosaku.” Mataku menggenang
mengingat banyaknya dosa yang menggunung hingga
membekukanku tentang impian hidup.
“Iya, aku paham tentang passion dan jalan yang kamu
tempuh, Mas. Aku gak akan menahanmu di sini. Setelah ini kita
tetap bisa menjalankan dan meraih impian kita masing-masing,
kok.” Suara ademnya begitu membuatku tenang. “Tapi kalo
bicara soal takdir, memang gak ada yang bisa dilakukan. Sebab
370 THAGA
GALGARA