Page 382 - THAGA 2024
P. 382
“Jika kamu membenciku karena semua alasanku. Ingatlah
jika aku masih anak manusia, yang terlahir dari rahim seorang
ibu dan pernah menjadi lucu.” Aku kembali memeluknya dan
mengusap lembut helaian rambutnya.
“Ini semua di luar ekspektasi dan kendaliku. Tapi garis takdir
yang menyeretku ke dalam lingkaran ini. Semua ini seperti
lingkaran yang menjebakku.”
“Itulah kenapa sebenarnya aku benci sama lelaki, Mas.
Kalian hanya berpura-pura. Kalian semua penipu. Hanya satu
dua tahun saja kalian menyayangi pasangan kalian, setelah
itu mencampakkan mereka. Lah, khusus kamu, baru juga ijab
qabul gini sudah mau mencampakkan adek gini.” Dengus suara
napasnya kasar menghajar tembok.
“Aku memang sengaja mempermainkan mereka itu untuk
balas dendam.”
Tubuh Arum kali ini direbahkan. “Balas dendam kepada
siapa, Mas?” Tubuhnya kini dimiringkan menghadapku,
matanya menatapku tajam.
“Entahlah. Aku kayak sudah mati rasa. Aku seperti hanya
menyenangkan mereka agar mereka hanya terpaku padaku dan
tak dimainkan oleh orang lain. Dan aku gak pernah bertanggung
jawab atas penyelesaian hubungan itu.”
“Terkadang memang sakit hati yang amat dalam bisa
membuat seseorang berbuat nekat. Oleh karena itu janganlah
rasa cinta kepada sesama makhluk ciptaan Allah lebih besar
dari rasa cinta kita sendiri kepada Allah. Rasa cinta kita yang
teramat besar seharusnya hanya kepada Allah, jika terlalu
mencintai makhluk itulah akibatnya. Ketika dikecewakan memilih
jalur pintas, ingin membalas dendam dan lain sebagainya. Tapi
mungkin juga karena pemahaman ilmu agama mereka yang
374 THAGA
GALGARA