Page 384 - THAGA 2024
P. 384
“Enggak, kita cuman skinship. Aku cuman menggesekkan
saja.” Suaraku tak kalah parau kala kami sedikit lagi sudah
dalam penyatuan. Kedalamannya sudah basah.
“Mas, jangan, please! Itu masuk, Mas. Sumpah itu sudah
masuk, Mas,” lenguh suara paraunya mengiba. Aku yang
sudah merasakan kedalamannya segera menemukan jawaban
kenapa dia tak mau dan ketakutan kala melakukan penyatuan.
Pantas saja sebagian tubuhku amblas tanpa halangan berarti.
“Akupun beringsut di sampingnya lalu mengecup
lengannya. Wajahnya yang tadi mengiba berubah menjadi
pedih. Bulir bening mengalir deras dari manik matanya. Tak
terbendung sudah membasah bercampur keringat membasahi
leher jenjangnya.
“Kenapa kamu gak jujur dari awal?” sergahku. Aku gak
masalah dengan semua itu.
Badannya tergigil. Aku segera menarik selimut menutupi
sekujur tubuhnya. Bening dari matanya terus mengalir dengan
sedan yang terisak. Aku duduk mematung di pinggir dipan
sembari mengusap-usap kasar rambutku. Tubuh bagian
bawahku sudah kembali terlembari celana katun pendek.
“Maafin adek, Mas.” Tangannya menyusup melingkari
leher dan perutku. Wajahnya disurukkan di atas bahuku. Dari
belakang dia merapatkan tubuhnya pada tubuhku. “Adek mau
jujur ke Mas, tapi tolong jangan cerita kesiapa-siapa, ya, Mas,
apalagi Ibu.”
Aku mengusap lembut rambutnya yang tergerai di depan
pundakku seraya mengecup lembut keningnya. “Semua
baik-baik saja, Dek. Maafin, mas juga, ya, sudah kasar. Mas,
sebenernya sudah tau, tapi mau memastikan. Kamu gak perlu
ceritakan apa yang sudah menimpamu. Cukup kamu simpan
376 THAGA
GALGARA