Page 389 - THAGA 2024
P. 389

gak akan cukup. Cuman Arum yang ibu miliki. Dia gak pernah
              mengecewakan ibu. Jadi ibu titip Arum, ya, Nak.”
                  “Injih, Bu,” jawabku mantap. Semakin aku tau kebenaran
              semua ini, semakin sulit aku untuk melupakannya. Rasa cinta
              yang  harusnya  bertengger  menghuni  relung  hatiku  seperti
              terkoyak oleh kenyataan yang terungkap baru-baru ini. Semua
              terasa  berat  bagiku  dan  baginya.  Ibu  tidak  akan  pernah  tau
              rahasia anaknya.
                  “Yasudah ibu ke dalam dulu. Kalo nak Galang masih kangen
              ibu, susul ibu di dalam.” Tangannya menggenggam tanganku.
              Matanya  mengerling  lalu  berjalan  terlebih  dulu  melewatiku.
              Mataku  pun  mengekor  di  belakangnya.  Tubuh  sintalnya
              tergambar dari belakang. Membuat otak primitifku menghasut
              untuk segera menyusulnya.
                  Peredaran  darahku  seakan  berhenti.  Hatiku  terusik
              akan  pernyataan  tersiratnya.  Benakku  masih  menerka  apa
              maksudnya. Hingga langkah jantanku memberi dorongan kuat.
              Aku mengintip ke dalam kamar bu Ratih yang tak tertutup.
                  “Ibu kenapa?” Bu Ratih mengusap air mata yang hampir
              saja  ia  loloskan  jatuh.  Namun,  ia  tak  membiarkan  itu  terjadi,
              karena  tak  ingin  terlihat  bersedih  di  depanku.  Sepandai  apa
              pun ia menyembunyikan kesedihannya, ia mencoba tersenyum
              dalam  kesedihan.  Akupun  berusaha  terlihat  tegar  meski
              penasaran dibuatnya.
                  “Nak  Galang  kangen  ibu?  Masuk  saja,”  ajaknya  sembari
              menepuk-nepuk kasur di sampingnya.
                  Aku pun segera duduk. Kuawali obrolan dengan topik ringan
              sekitar  kehidupannya,  tentu  belum  menjurus  ke  hal-hal  yang
              aku inginkan. Hal ini aku jaga agar obrolan menjadi lancar dan
              tak  ada  lagi  rasa  canggung.  Obrolan  kami  seketika  mengalir



                                                              THAGA      381
                                                                GALGARA
   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394