Page 390 - THAGA 2024
P. 390

bagai  seorang  sahabat  lama  yang  sudah  lama  tak  jumpa,
           hingga canda tawa pun tak lagi sungkan keluar dari mulut kami.
           Setelah kurasa semua sudah siap, aku segera menuju tujuanku
           yaitu menakhlukkan hatinya.
               “Bu, boleh saya ngomong sesuatu ke Ibu?” tanyaku dengan
           hati yang berdegup, hal ini karena ada tantangan. Aku menyukai
           tantangan, kali ini aku akan menakhlukkan wanita yang lebih
           tua dan dia adalah mertuaku sendiri.
               “Mau  ngomong  apa  toh,  Cah  Bagus,”  jawabnya  sembari
           mengulaskan senyum.
               “Saya mau ngomong serius, Bu. Mohon didengarkan dulu,
           biar gak salah paham.”
               “Iya,  ibu  dengerin.  Mau  ngomong  apa?”  tanyanya
           penasaran.
               “Aku mau ngomong ke Ibu, kalo saya sebenernya sudah
           lama mengagumi ibu. Sejak kenal di aplikasi, saya langsung
           suka  sama  ibu.  Namun  semua  itu  saya  tahan,  karena  jujur
           takut ibu tersinggung. Namun lama-kelamaan rasa itu tak lagi
           terbendung.  Dan  sejak  ketemu  lagi  sama  ibu  kemaren,  saya
           langsung jatuh hati,” uraiku yang langsung membuat wajahnya
           merona.
               “Bercanda saja, Nak Galang ini,” sahutnya dengan sedikit
           gesture salah tingkah.
               “Saya  serius,  Bu.  Saking  sayangnya  saya  ke  Ibu,  saya
           rela melakukan apa pun agar ibu bahagia. Gak kesepian lagi,”
           jelasku meyakinkan.
               “Tapi,  kan,  Nak  Galang  sekarang  sudah  jadi  menantu
           ibu. Nak Galang juga sudah menikah, dengan putriku sendiri.
           Apalagi ibu juga sudah tua.”
               “Saya tau dengan sadar akan hal itu, Bu. Tapi masalah hati



          382 THAGA
                  GALGARA
   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395