Page 393 - THAGA 2024
P. 393
terselubung jilbab. Dan tak kusangka dia menerima dengan
senang hati. Aku pun memasang kalung di lehernya lalu
kukecup leher dan puncak kepalanya.
“Terimakasih, Sayang sudah buat aku bahagia dan
berharga,” suara halus itu menyihirku. Suara yang dulu pernah
menemani malam-malamku.
Tubuhku seolah merasakan aliran darah yang berdesir.
Seperti sebuah magnet yang menarik kuat untuk merengkuh
tubuhnya. Pun disambut dengan pelukan hangat yang entah itu
antara pelukan rindu atau hasrat nafsu. Semua seolah mengalir
begitu saja hingga kedua mata kami saling menutup dengan
tubuh saling bertaut. Begitu nyaman.
Gelombang rasa nyaman larut dalam semua hasrat.
Namun semua itu mendadak lebur dan membuat kedua tubuh
kami saling tolak menolak kala terdengar suara yang terteriak
lantang.
“Mas Gal? Ibu?” Kalian sedang apa?” Arum yang berdiri
diambang pintu sekonyong-konyong menjatuhkan kotak kardus
yang dibawanya. Tak ayal isi kardus yang ternyata crispy sesame
ball with mung beans paste alias onde-onde bergelindingan
ceria ke arahku.
THAGA 385
GALGARA