Page 410 - THAGA 2024
P. 410

berpamitan dari kosnya. Malam tampak akan semakin panjang
           kala kami berduaan tapi tak ada lagi pembahasan produktif yang
           menyertai. Entah setan mana yang membuat masing-masing
           dari kami tertidur di tempat. Dia di atas kasur sedang aku di
           lantai.  Tak  ada  yang  salah  malam  itu,  hingga  dipertengahan
           malam kami berdua terbangun. Dia menawariku untuk tidur di
           sisinya. Hal itu sebagai bentuk kepeduliannya kepadaku agar
           tak terserang masuk angin.
               Aku mengiyakan dan itulah awal petaka. Benar kata orang
           jika tidur berdua itu tak jadi masalah, yang jadi masalah saat
           tidur berdua dan keduanya sedang bangun.
               Kedekatan  tubuh  kami  menjadi  sebuah  magnet  yang
           saling tarik menarik. Apalagi suhu tubuhku yang hangat selalu
           membuat siapa pun yang di dekatku merasakan kehangatan
           itu. Aku  menatap  wajahnya  dalam  cahaya  terang.  Begitupun
           dia  menatap  wajahku  tanpa  ekspresi,  seolah  tak  sedang
           memikirkan apa-apa, tapi arti semu merah di pipinya tak dapat
           disembunyikan.
               Dingin suhu kamar semakin merapatkan tubuh kami. Suara
           gemericik  hujan  dari  luar  masih  terdengar  memenuhi  kamar
           kosnya. Begitupun dengan suara embusan napas kami yang
           terdengar  saling  bersahutan  satu  sama  lain.  Hingga  suara
           napas itu mendadak berhenti kala bibir kami saling bertemu,
           berpagut mereguk kenikmatan. Bahkan aku lupa jika ciuman
           pertama kami terjadi sebelum kami mengikrarkan janji menjadi
           seorang pasangan.
               Aku  mencium  lembut  bibir  tipis  merah  jambunya  dengan
           lembut.  Bibir  kami  seolah  saling  berkenalan  dan  saling  bisa
           menerima satu sama lain. Hingga suara desah mulai memenuhi
           lorong runguku. Otakku langsung merespon dengan jawaban
           bangkitnya  bagian  tubuh  terlarangku  di  bawah  sana.  Terasa

          402 THAGA
                  GALGARA
   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415