Page 433 - THAGA 2024
P. 433

aku gak boleh baik, lebih baik sekalian saja aku rusak. Sejak
              itu aku melepas semua yang diperintahkan dan menjalankan
              semua  yang  dilarang. Aku  gak  mau  setengah-setengah,  aku
              harus total biar aku gak rugi. Tapi seperti sudah memasuki goa
              gelap  yang  tiada  ujung,  aku  kesusahan  untuk  mentas.  Lalu,
              yang paling membuatku semakin hancur itu kala aku merusak
              diri, di situ Ibu mulai berubah. Ibu mulai belajar menjadi seorang
              muslim yang taat, hingga Tuhan memanggil Ibu mengunjungi
              rumah-Nya. Di saat itu juga ayah mendapat pintu hidayah untuk
              log in  menjadi  mualaf.  Dan  pada  akhirnya  mereka  menikah
              ulang.  Akalku  tak  sampai  memikirkan  kejadian  itu  semua.
              Seolah  Tuhan  mengejekku,  kala  aku  menjauh  dari-Nya,  Dia
              malah mengabulkan semua do’a yang selama ini aku langitkan
              di  sepertiga  malam-Nya.  Kini,  tinggal  aku  yang  semakin
              terjerembab ke dalam lorong gelap goa tanpa ujung. Entah mau
              sampai kapan aku ada di dalam lorong goa ini, Nas. Mungkin
              yang  bisa  menghentikanku  cuman  Tuhan  itu  sendiri  dengan
              cara  yang  gak  terduga. Tapi  itu  pasti  sakit  sekali. Atau  akan
              ada seseorang yang membawakan kita obor untuk membantu
              kita keluar dari lorong gelap ini.” Aku menghela napas panjang.
              “Makasih, ya, susunya. Makasih juga sudah baik sama aku.”
              Jemariku menerima uluran air mineral dari genggaman tangan
              lembutnya.
                  Aku  menatap  wajahnya  yang  tampak  sangat  bersalah
              karena sudah merecall masa laluku. “Aku tau itu, Gal. Justru
              itulah  yang  harusnya  membuat  kita  lebih  baik  dari  orang  tua
              kita. Kalo kita memilih begini, malah kita rugi. Kita gak boleh
              lemah, apalagi sampai menyalahkan hidup tanpa mau berusaha
              memperbaiki.  Yasudah.  Kamu  istirahat,  ya,  Gal.  Besok  ada
              agenda jam berapa? Mau dibangunin jam berapa?”



                                                              THAGA      425
                                                                GALGARA
   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438