Page 438 - THAGA 2024
P. 438
“Sesuai assessment kalian, aku baca mereka gak ingin
orang tua mereka tau kan kalo sedang dalam keadaan hamil?”
Kucoba mengkonfirmasi laporan mereka.
“Iya, Kak, benar. Jadi, solusinya kita harus cari pemasukan
lain, Kak? Apa kita perlu aktifkan pekerjaan gelap lagi, Kak?”
Selin coba memberi solusi.
“Kalau itu jalan satu-satunya, apa kalian berdua siap?”
tanyaku coba menakar.
“Kami siap, Kak. Justru semalam kami berdua sudah
merencanakan itu sebagai solusi,” jawab Davina mewakili Selin
yang tampak mengangguk tanda setuju.
“Yasudah, kalo memang jalan terang gak bisa ditempuh,
jalan gelap juga ayok. Mulai hari ini kita kerja. Kita kerja, dan
aku juga akan maksimalkan link.”
“Mau pekerjaan mana, Kak, yang diambil?” tanya Davina.
“Daftar list pekerjaan kita ada jual narkoba, trafficking, jual obat
aborsi, sanji, nge php perempuan bucin, hacker, dukun palsu,
pesugihan, jual video biru, sewain apartemen buat gituan dan
yang terakhir jual diri.”
“Apa saja kita maksimalkan tapi jangan jual narkoba sama
trafficking. Lebih baik yang cara halus. Sanji itu lebih masuk
akal, lalu hubungi rekan-rekan hacker kita.”
“Oke, Kak. Oiya, entar mau maksi apa? Aku Gofoodin,”
tanya Selin yang tampak mulai lapar. “Aku sama Davina mau
pesen mi Gacoan aja.”
“Glow up rice, lauk limpa, kalo gak ada limpa, ganti lauk
usus, kalo gak ada usus, ayam goreng,” jawabku sembari
menyesap cokelat hangat yang rasanya pahit.
“Nasi Padang maksudnya? Yaudah kalo gitu aku pesenin,
ya? Minumnya es teh?” Selin tampak cekatan memainkan
430 THAGA
GALGARA