Page 439 - THAGA 2024
P. 439
gawainya. Sedang Davina masih tampak sibuk mencatat
beberapa potensi link yang bisa dimaksimalkan.
“Boleh. Eh, kalo makan tetep pake uang yang halal, ya.
Jangan sampe pake uang gelap. Kamu sudah pisahin, kan,
Dav?”
“Sudah, Kak. Aman soal itu. Yang pasti kita gak pernah
ambil sepeser pun uang dari donatur yayasan,” jawab Davina
dengan wajah serius.
“Yasudah bagus. Habis makan siang kita mulai kerja. Aku
tidur dulu, ya, masih ngantuk.” Kakiku bergegas masuk ke
dalam kamar khusus staf. Kami biasa bergantian tidur di sini.
Jadi, biasanya Selin dan Davina akan bergantian tinggal di
apartemen atau rumah singgah. Sedang aku bebas mau tinggal
di mana-mana asal hatiku senang.
Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB, kala aku
dibangunkan oleh Selin. Kami bertiga segera menandaskan
santap siang. Selanjutnya, kami melakukan briefing untuk
pekerjaan tambahan kami. Setelah semua siap, Selin segera
melancarkan aksinya.
Dia memasang foto seorang wanita muda cantik dengan
seorang balita yang wajahnya 11 12 dengannya di laman
Facebook fake dengan beberapa caption yang menyedihkan.
“Andai ada seorang lelaki berhati malaikat.” Begitu tulisnya
dalam sebuah unggahan. Sedangkan Davina segera menyulap
area kamar staf menjadi seperti kamar rumah sakit.
Gayung bersambut, seorang lelaki berwajah mesum dengan
akun asli menyapa Selin melalui inbox. “Hai salam kenal.”
Begitu awal perkenalan mereka. Setelah melalui beberapa sesi
tanya jawab untuk kenal. Selin segera melancarkan aksinya.
Dia menggiring target untuk merasa iba.
THAGA 431
GALGARA