Page 459 - THAGA 2024
P. 459

“Mas Gal, apa yang dikatakan mbaknya bener,” ujar Kojin
              yang juga dapat melihat makhluk tak kasat mata.
                  Aku  menghela  nafas  dan  membuangnya  kasar.  “Sia-sia
              dong yang aku lakukan  tadi, mana menjalani  perannya total
              banget lagi tadi.”  Otakku  angkat  bicara.  “Yasudah  aku  ikut
              kamu. Tapi bantu aku balikin bisa?” tanyaku pada Ratu yang
              tampak sumringah mendengar keputusanku.
                  “Tinggal  saja  di  bawah  situ  ranselmu.  Selanjutnya
              percayakan kepadaku.”
                  Tanganku segera melepas tali ransel yang beratnya karena
              terisi lembaran uang masih terasa. “Pulangnya hati-hati di jalan
              Gal,” ujarnya memperingatiku. “Tolong jaga Galang, Ki Kojin,”
              ucapnya  kepada  Kojin.  Sosoknya  perlahan  tembus  pandang
              hingga menjadi kepulan asap tipis.
                  Kojin segera membetot gas motor menuju parkiran Indomaret.
              Setelah pamit dan berterima kasih sudah mendampingiku, aku
              menuju kendaraanku yang masih parkir ditempat awal. Kulihat
              Nabila  di  dalam  kabin  sudah  memejamkan  mata  terlelap.
              Terdengar dengkuran halus napasnya. Mesin kendaraan masih
              hidup kala aku masuk.
                  Kulihat waktu sudah menunjukkan angka dua dini hari. Aku
              sudah telat sejam dari waktu yang aku janjikan ke Nabila. Aku
              segera melarikan kendaraan melibas jalan tol menuju Neo +
              Hotel Waru.
                  “Memang, selama masih ada keserakahan  di dunia ini,
              manusia sepertiku tidak akan pernah puas. Manusia memang
              terlahir dengan sifat tamak. Seperti hutan-hutan yang ditebang
              oleh manusia, padahal itu adalah rumah dari flora dan fauna.
              Apa cukup hanya  ditebang? Tentu saja  tidak, mereka akan
              membangun di sana. Apakah cukup? Tentu saja tidak, teruskan
              sendiri hasil ketamakannya.” Otakku kembali berbicara.

                                                              THAGA      451
                                                                GALGARA
   454   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464