Page 454 - THAGA 2024
P. 454
Aku berdiri lalu meninggalkan sebungkus rokok LA Light
yang sudah terisi kristal bening pada Kojin. “Ini jamunya, kamu
bagi dulu ke mereka. Habis itu jemput aku. Aku tunggu di
parkiran Indomaret,” ucapku yang dibalas dengan anggukan.
Selanjutnya aku mengedarkan pandangan pada ketiga
rekananku untuk pamit.
Segera aku menggamit totebag lalu menghampiri meja
Nabila. “Ayok, Nab. Sudah pesen?” tanyaku kala melihat belum
ada makanan atau minuman yang tersaji di meja.
“Belum, Mas. Masih kenyang saya,” jawabnya sembari
berdiri berjalan mengekor.
Kami melangkah menuju kendaraan. Aku ajak Nabila
masuk ke dalam mobil. “Nab, aku minta waktu sejam, ya. Aku
ada perlu sama temenku. Kamu jangan ke mana-mana. Duduk
saja di dalam mobil. Mesin aku nyalakan. Sama minta tolong
jagain totebag ini.”
“Ya, Mas Gal. Saya juga mau vcall cowok saya dulu. Saya
boleh, ya, duduk di kursi kemudi. Sama kontak kendaraan saya
bawa, biar dikira jalan sendiri,” pinta Nabila.
“Oke, sip,” ujarku menyerahkan kontak kendaraan. Tak
menunggu lama, motor Honda GL Pro modif trail berhenti di
depan kendaraanku. Kojin yang tampak membawa tas ransel
mengangguk, menandakan dia siap untuk berangkat.
Segera aku turun dari kendaraan. Selanjutnya naik ke
jok belakang motor seraya memanggul ransel. “Sudah kamu
siapkan semua kan?” tanyaku memastikan.
“Sudah, Bos. Percaya aku. Beres semua. Tinggal nanti
eksekusi,” jawabnya yakin.
Kuda besi modif trail membawa kami memasuki jalur
awal pendakian. Tujuan kami sebuah makam dekat arah
pos Kop-kopan kaki Gunung Welirang. Di sana kami akan
446 THAGA
GALGARA