Page 560 - THAGA 2024
P. 560

Mati, mati, mati, kata-kata itu kembali terngiang di kepalaku.
           Tak ingin semakin gila dengan semua keadaan ini, aku segera
           mengingat Tuhan. Kurapal ayat kursi berikut surat An-Nas, dan
           surat Al-Falaq yang disebut surat Mu’awwadzatain, yakni surat
           perlindungan. Kuteguhkan hati dengan menambah kalimat do’a
           yang berarti aku berlindung kepada kalimat Allah yang sempurna
           dari kejahatan mahluknya. Dan tanpa mengantar pulang, sosok
           arwah mirip Nabila menghilang. Suasana kembali normal, udara
           kembali terhirup lega, pepohonan kembali bergerak, dan lalu
           lalang kendaraan mulai tampak banyak. Aku sadar kini sudah
           kembali ke alamku sendiri.
               Meski  begitu,  mentalku  sudah  mulai  lelah.  Otakku  juga
           sudah mulai lelah dengan semuanya, apalagi yang akan kucari.
           Semua sudah pernah aku rasakan. Semua sudah aku miliki.
           Entah mengapa menyerah adalah pilihan paling realistis saat
           ini.  Minimal  dengan  kematianku,  tak  ada  lagi  wanita  polos
           yang  akan  tersakiti.  Bahkan  tak  ada  arwah  penasaran  yang
           teeus membawa dendam. Berkurang satu manusia berbahaya
           penyebab kerusakan tatanan dimuka bumi.
               Di  tol  Jombang  tepatnya  di  KM  672  tempat  salah  satu
           artis  ibu  kota  mengalami  laka,  memberiku  inspirasi  tentang
           mengakhiri diri. Tekadku membulat, apalagi aku sudah punya
           banyak tiket VVIP ke neraka. Kupejamkan kelopak mataku erat-
           erat,  lalu  kupacu  kendaraan  di  kecepatan  paling  berbahaya
           hingga  suara  deru  mesin  kendaraan  seperti  membukakanku
           gerbang menuju alam baka dengan tujuan akhir dilumat dalam
           bara paling dasar di jahanam neraka.









          552 THAGA
                  GALGARA
   555   556   557   558   559   560   561   562   563   564   565