Page 557 - THAGA 2024
P. 557
bulan. Kita harus screening lagi dalam rentang waktu tersebut,
untuk memastikan kita aman.”
“Kalo begitu, kalian segera screening. Aku sama Nastiti
nyusul,” jawabku.
Tentu ucapan kita dari Selin ini diperuntukkan untukku,
dirinya sendiri, Davina, Nastiti dan tak terkecuali Ester. Tentu
kami memahami jika HIV itu sejak tertular, ada jeda yang
dinamakan windows period, yaitu masa jeda antara paparan
infeksi hingga infeksi tersebut terdeteksi di dalam tubuh
seseorang.
Dengan pekerjaan Rina yang seperti itu, tentu saja risiko
terinfeksi HIV menjadi lebih tinggi. Begitu juga dengan aku,
meski aku tau cara menghindari risiko terpapar infeksi dengan
menggunakan alat pengaman, tetapi jika melakukan HS dengan
orang yang terinfeksi, tetap saja ada peluang beberapa persen
kemungkinan terinfeksi.
Otakku semakin tak dapat berpikir jernih. Seolah buah-buah
karma semakin nyata menampakkan kehadirannya, aku terus
berkendara dalam gelap pekatnya jalan tol menuju Surabaya.
Terakhir dalam pikiranku lebih baik aku mati saja sekarang
daripada semakin banyak yang aku sakiti. Toh, sekarang atau
nanti aku juga bakal mati, yang penting aku sudah mencapai
semua hal yang selama ini menjadi target hidupku.
Larut dalam pikiran dan mengendara dalam lamunan,
mendadak kendaraanku menabrak sesosok bayi perempuan.
Aku yang langsung paham bayi itu siapa, mulutku segera
menyebut nama Nabila. Rasa bersalah seketika terbit, kuakui
memang akulah aktor dibalik kematian Nabila. Seolah bisikan
mati, mati, mati itu terus terngiang-ngiang di telingaku hingga
membuat otakku berputar-putar tak terkendali.
THAGA 549
GALGARA