Page 554 - THAGA 2024
P. 554
ulang. Namun, itu hanya rencana dan niatku tidak untuk
menceraikan Nastiti, artinya ucapanku tidak masuk dalam talak.
Perjalanan ini semakin membuat kami dimabuk kasmaran
kala jalanan turut menyanyikan kebahagiaan ini. Singing road
atau jalan bernada kami jumpai kala kendaraan kami melintasi
tol Ngawi Kertosono Kediri di KM 616. Meski hanya dua nada
saja, kembali kami temui singing road di KM 644+200 B arah
Madiun Solo. Kali ini terdiri dari 6 nada, sehingga bunyi yang
dihasilkan lengkap, yaitu nada “happy birthday to you”. Nada
sangat jelas kala kupacu kendaraanku di atas kecepatan 100
km per jam.
Selama dalam perjalanan, Ester menghubungi orang tua
dan kakaknya. Orang tuanya berkata bahwa biar diwakilkan
saja oleh kakaknya yang ada di Jogja. Kurang lebih 9 jam
perjalanan sudah kami tempuh. Sesampainya di Jogja, kami
segera istirahat. Hotel Cokro style menjadi pilihan kami untuk
bermalam.
“Mas. Kakakku bilang kalo Papa Mama merestui dan setuju
kalo kita menikah. Besok kita bisa langsung ke gereja. Tapi
sebelumnya kita ngemal dulu, ya, beli cincin,” ujarnya ceria
seraya menghambur memeluk tubuhku.
“Puji Tuhan, ini berita baik dari semesta Ester. Kita
dipermudah segala urusan. Eh, kok kamu manggil aku, Mas?”
tanyaku.
Jawabnya hanya dengan senyuman dan kecupan penuh
kasih sayang. “Sudah gak sakit emang? tanyaku penasaran.
“Aku sudah selesei masa nifasnya, Mas. Aku juga sudah
dapet haid pertamaku,” jelas Ester yang semakin merapatkan
tubuhnya kedalam pelukanku.
Malam ini kami bercinta seperti sepasang kekasih yang
sudah lama tak bersua. Tepat setelah aku berpacu dengan
546 THAGA
GALGARA